JAWAPOS.COM (27/01/2024) | Medan terjal lereng Gunung Klotok tak menghalangi tekad ratusan relawan untuk melakukan penghijauan. Peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, komunitas, dan elemen masyarakat antusias melakukan penanaman pohon di kawasan Sumber Panguripan. Kegiatan di Dusun Ngesong, Desa Manyaran, Banyakan itu merupakan puncak Ekspedisi Penyelamatan Mata Air dan Penghijauan yang digagas Jawa Pos Radar Kediri.

Penghijauan di mata air yang dikenal sebagai tumpuan hidup ratusan warga setempat itu merupakan puncak rangkaian acara. Sebelumnya, koran terbesar di Kediri Raya ini menggelar ekspedisi mata air yang melibatkan akademisi dari Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri, Pemkab Kediri, Perhutani, dan pegiat lingkungan hidup.

Direktur Jawa Pos Radar Kediri Kurniawan Muhammad mengatakan, kegiatan kemarin merupakan tindak lanjut dari pemberitaan terhadap kondisi ratusan sumber air di Kediri Raya. Melalui penghijauan dan analisa yang komprehensif terkait kondisi mata air, Radar Kediri ingin menjadi bagian dari solusi.

“Hasil pengamatan kami, sumber air kalau kita ibaratkan kondisinya sekarang lampu kuning. Artinya butuh perhatian dan kepedulian banyak pihak untuk melakukan penyelamatan. Mumpung belum terlambat,” ujarnya.

Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri Miswanto mengapresiasi upaya penyelamatan mata air itu. Baginya, menanam pohon tak ubahnya sedekah bumi. Dengan menanam pohon, sama dengan menyelamatkan banyak umat.

“Hasil ngobrol saya dengan teman-teman yang mengikuti penelusuran, ternyata biasa minum air yang ada di sumber tanpa dimasak dan ternyata aman. Artinya kondisi air kita sebenarnya masih bagus. Dan kegiatan hari ini akan mempertahankan sumber-sumber yang baik tadi, yang pasti akan bermanfaat bagi kawan-kawan yang ada di hilir,” paparnya.

Secara khusus ia juga menyoroti fenomena kemarau panjang tahun lalu yang menyebabkan banyak kerusakan alam. Pun dengan masa menanam yang mundur dari periode umumnya. Jika biasanyamasa menanam sudah selesai pada Oktober hingga November, sampai hari ini proses menanam belum selesai. Dengan curah hujan yang mulai tinggi, ia mengajak masyarakat untuk mulai menanam pohon. “Hari ini (kemarin) momen yang baik. Kita awali, hari ini dan selanjutnya kita perbanyak kegiatan menanam pohon,” ajaknya.

Untuk diketahui, acara kemarin juga dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri Mohamad Solikin. Baginya, air merupakan persoalan yang serius. Manusia kerap kali tidak bisa menyikapi keberadaan sumber daya alam ini dengan bijak.

“Air yang seharusnya menjadi sumber penghidupan, kadang harus menjadi sumber malapetaka ketika kita tidak bisa menyikapi dengan bijak. Hari ini (kemarin, Red) kita bersama-sama dengan kesadaran kita masing-masing, sebagai bagian upaya kita untuk mempertahankan kehidupan yang lestari terus berlanjut bagi setiap generasi,” tuturnya.

Seremoni penanaman pohon kemarin juga dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dody Purwanto, perwakilan PT Gudang Garam Tbk Iwhan Tri Cahyono, Rektor UNP Kediri Zainal Afandi. Kemudian, Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Wihujeng Ayu Rengganis, puluhan pelajar dari SMA Negeri 5 Taruna Brawijaya dan SMAN Grogol I. Serta, sejumlah komunitas pegiat lingkungan.

Ratusan bibit pohon dari jenis buah-buahan dan ficus itu tidak hanya ditanam di sekitar mata air. Melainkan juga disebar di kawasan lereng Gunung Klotok. Adapun penanam di sumber yang menghidupi sedikitnya 210 jiwa itu masih akan berlanjut. Ratusan bibit pohon akan didistribusikan di sumber-sumber lainnya yang tersebar di Bumi Panjalu. (Wahyu Adji/JPRK)

Sumber : jawapos.com