KEDU SELATAN, PERHUTANI (20/12/2021) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan mengadakan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bidang wisata, bertempat di Pantai Menganti, Kebumen, Jumat (17/12).
Acara dihadiri oleh jajaran Perhutani Kantor Pusat, Divisi Regional Jawa Tengah, KPH Kedu Selatan, perwakilan dari KPH yang mengelola wisata, segenap Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang ditunjuk, serta segenap pengelola wisata. dengan jumlah peserta yang hadir kurang lebih 50 orang.
Kepala Divisi Pengelolaan Sumber Daya Hutan (Kadiv PSDH) Perhutani Pusat, Weda Panji memberikan materi pelatihan serta praktik bagaimana pengelolaan wisata yang memenuhi syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Diantaranya dengan menghitung kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan pengelola, pengunjung maupun personil yang ada dalam wisata. Mendeteksi jalur ataupun area yang dimungkinkan rawan bencana ataupun kecelakaan, menentukan jalur evakuasi serta pemberian pelatihan petugas penolong korban jika terjadi kecelakaan atau bencana.
Administratur KPH Kedu Selatan, Komarudin dalam sambutannya mengingatkan bahwa dimana saja bisa terjadi kecelakaan untuk itu diperlukan kewaspadaan serta kehati-hatian. Ia pun menerangkan pentingnya mendeteksi area-area yang dimungkinkan terjadi bencana atau kecelakaan.
“Berkat lindungan Allah SWT serta kekompakan dari Perhutani, LMDH, Forkompinda dan stakelholder lainnya, permasalahan bencana ataupun kecelakaan dapat diatasi dengan baik,” begitu tuturnya.
Sementara itu perwakilan dari Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Safrudin dalam uraiannya menyampaikan bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan memberikan peringatan dini jika sewaktu-waktu dimungkinkan terjadi bencana, baik erupsi gunung berapi, gempa, tsunami, badai, angin puting beliung ataupun bencana lainnya.
“Untuk itu dimohon kepada lembaga seperti Perhutani yang memiliki wilayah dari pantai sampai pegunungan supaya selalu aktif berkoordinasi dengan BMKG, supaya jika ada peringatan tentang kemungkinan bencana bisa segera diteruskan ke petugas lapangan. Untuk selanjutnya mempersiapkan alternatif tindakan ataupun pencegahan yang mesti dilakukan,” pungkasnya. (Kom-PHT/Kds/Rwi)