KOMPAS.ID (08/11/2021) | Perhutani akan memperbaiki daya dukung lingkungan di hulu dan bantaran sungai di Kota Batu, Jawa Timur. Perbaikan akan dilakukan bersama pemerintah daerah, TNI, dan Polri.

Rencana itu disampaikan Kepala Divisi Pengelolaan Hutan Perum Perhutani Bambang Jurianto seusai menyerahkan bantuan dari Forum Perhutani untuk korban bencana banjir bandang di Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Minggu (7/11/2021).

”Kami bersama pemda akan memperbaiki daya dukung lahan di hulu dan bantaran sungai. Ini kolaborasi Perhutani, pemda, dan TNI/Polri untuk bisa memperbaiki kualitas lingkungan, termasuk kualitas daerah aliran sungai, sehingga ke depan bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari memaparkan hasil temuan di lapangan terkait penyebab banjir bandang yang menewaskan enam orang di Kota Batu.

Menurut dia, ada longsor kecil-kecil di sisi tebing di hulu yang tidak dilindungi oleh vegetasi yang terlalu rapat. Longsor kecil-kecil itu kemudian membentuk bendung alam di alur sungai yang ada di hulu.

Material longsoran ini menutup aliran air sehingga saat terjadi hujan deras, bendungan tidak mampu menahan dan jebol. Akibatnya, material turun ke bawah sebagai air bah.

BNPB pun mengeluarkan beberapa rekomendasi, di antaranya menanam pohon berakar kuat di pinggir lereng tebing, terutama di pinggir kawasan kebun semusim; menghindari pemanfaatan lereng jalur lembah sungai untuk kebun semusim; menanam retiver di lereng terjal; serta pembersihan sisa pohon tumbang di hulu yang masih berpotensi membendung aliran.

Bambang menambahkan, Perhutani akan mengecek ke hulu untuk mengetahui lebih jauh kondisi dan peruntukan lahan di lokasi yang terdapat longsoran di atas. Saat ini, pihaknya belum bisa menyampaikan berapa luas kawasan yang telah dibuka oleh warga.

Perhutani, lanjut Bambang, sudah merangkul warga guna meminimalisasi upaya pembukaan lahan. Reboisasi dijalankan dengan menanam sejumlah pohon rimba campuran, seperti mahoni dan pinus, guna mengatasi degradasi lahan.

Begitu pula dengan upaya pengawasan, dilakukan oleh jajaran administrator sampai mandor. Kegiatan yang dilakukan mulai dari monitoring, mengontrol, dan patroli. ”Kesadaran masyarakat akan digugah lagi untuk bisa peduli terhadap lingkungan,” katanya.

Sementara itu, bantuan bagi korban banjir bandang terus mengalir ke posko BPBD Kota Batu di Jalan Bukit Berbunga. Bantuan berupa bahan makanan itu diserahkan oleh komunitas masyarakat hingga swasta.

Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso mengatakan, bantuan masuk melalui satu pintu, yakni BPBD. Setelah direkap, bantuan itu langsung didistribusikan kepada korban bencana. Punjul pun berharap bantuan tidak harus berwujud makanan, tetapi bisa berupa material untuk perbaikan rumah warga.

Berdasarkan data terkini per 7 November pukul 12.00, ada 89 keluarga terdampak bencana banjir bandang dengan jumlah rumah rusak 35 dan rumah terendam lumpur 33 buah, serta 7 mobil dan 73 sepeda motor rusak. Sebanyak 10 kandang ternak rusak, dengan jumlah ternak terdampak 107 ekor. Adapun jumlah warga yang mengungsi hanya lima orang.

Menurut Punjul, hingga kini pihaknya masih berupaya memenuhi kebutuhan dasar bagi korban bencana, salah satunya ketersediaan air bersih. Selain memperbaiki saluran perpipaan, bantuan air bersih melalui tangki juga dilakukan.

Selama ini masyarakat terdampak bencana memanfaatkan air bersih melalui perpipaan yang dikelola masyarakat (Himpunan Pengelola Air Minum/Hipam). Kerusakan pipa paling banyak berada di Desa Bulukerto. Meski demikian, efeknya juga dirasakan warga di kawasan lain lantaran air yang mengalir berasal dari satu sumber.

”Air sempat mati dua hari karena pipanya rusak. Dari Hipam sendiri tidak punya dana untuk mengganti, akhirnya kami bantu melalui dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat serta Perusahaan Air Minum Daerah sekaligus tenaganya. Sekarang masih proses, kalau masih ada yang belum sempurna wajar karena butuh waktu,” ucapnya.

Sumber : kompas.id

Tanggal : 08 November 2021