KEDU SELATAN, PERHUTANI (16/10/2024) | Perhutani aktif dalam Focus Group Discussion (FGD) revitalisasi peran Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam mendukung Geopark Kebumen yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Rabu (16/10).
Hadir dalam kegiatan ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Jawa Tengah, Perhutani KPH Kedu Selatan, Kepala Badan Pengelola Geopark Kebumen, Kepala Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Serayu Opak Progo (SOP) Yogyakarta, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Kebumen, Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah VIII Kabupaten Kebumen, serta lembaga terkait lainnya.
Administratur KPH Kedu Selatan, Usep Rustandi, dalam FGD tersebut menyampaikan bahwa Geopark Kebumen masuk dalam wilayah Perhutani KPH Kedu Selatan, yakni Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kebumen, BKPH Karanganyar, BKPH Gombong Utara, serta BKPH Gombong Selatan. KPH berperan sebagai pengarah, sedangkan BKPH sebagai pelaku teknis lapangan.
“Kegiatan yang sudah dilakukan dalam upaya turut melestarikan geopark antara lain dengan rehabilitasi lahan atau penanaman pohon. Selain itu, pada kawasan geopark yang merupakan kawasan hutan yang memiliki daya tarik keindahan alam, dikembangkan menjadi destinasi wisata alam, sedangkan pengelolaannya melibatkan Masyarakat Desa Hutan (MDH),” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa tujuan dari pengelolaan jasa lingkungan berupa pengembangan wisata di kawasan geopark tidak lain agar hutan memberikan kebermanfaatan bagi banyak orang dan lingkungan sekitar.
Perwakilan dari Dinas Lngkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Mafut Munajat, menjelaskan bahwa tujuan dari acara ini adalah merencanakan pengembangan DAS di Kebumen serta menindaklanjuti dengan legalitas pengelolaannya.
Lebih lanjut, beliau juga memaparkan karakteristik DAS, yaitu pengelolaan wilayah, pendekatan sistemik, multidisiplin dan transdisiplin, bersifat kolaboratif dan koordinatif.
“Agar pengelolaan DAS berhasil, harus ada kooordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergi di antara lembaga, dan instansi pengelola DAS. Semoga Forum Penglola DAS terus aktif sebagai salah satu pihak dalam pengembangan dan pengelolaan DAS,” harapnya.
General Manager Badan Pengelola Geopark Kebumen, Sigit Tri Prabowo, saat diskusi menyampaikan bahwa geopark merupakan taman bumi yang mesti dirawat dan dilestarikan keindahan serta keberadaanya.
Unsur Geopark Kebumen sendiri meliputi situs geologi, budaya, kerajinan, serta ekonomi rakyat. Diharapkan dengan adanya Geopark Kebumen yang makin berkembang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kebumen.
“Saat ini, ada 22 kecamatan yang mendapat dampak positif perekonomiannya. Dan syukur alhamdulillah, berkat komitmen yang tinggi dari Bupati Kebumen Arif Sugiyanto serta dukungan seluruh masyarakat, pada September 2024, Geopark Kebumen berhasil lulus masuk UNESCO Global Geopark,” ungkapnya. (Kom-PHT/Kds/Rwi)
Editor: Tri
Copyright © 2024