TASIKMALAYA, PERHUTANI (30/06/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat desa hutan, khususnya para penyadap getah pinus. Dalam kegiatan bertajuk “Perhutani Peduli”, sebanyak 15 paket sembako dibagikan kepada para penyadap aktif di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Lukun, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Taraju, Minggu (29/06).
Kegiatan berlangsung di tengah suasana hangat dan penuh kekeluargaan, disaksikan langsung oleh Wakil Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Cucu Suparman, Administratur/KKPH Tasikmalaya Dadan Ginanjar, Asper/KBKPH Taraju, jajaran lapangan, serta Kelompok Tani Sadap RPH Lukun sebagai penerima manfaat. Momen ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus penguatan moral bagi para penyadap sebagai ujung tombak produksi getah pinus.
Dalam sambutannya, Dadan Ginanjar, Administratur KPH Tasikmalaya, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk perhatian manajemen kepada para penyadap yang selama ini telah berperan besar dalam menjaga kelestarian hutan sekaligus mendorong produktivitas hasil hutan bukan kayu (HHBK). Ia menegaskan bahwa penyadap adalah mitra strategis yang keberadaannya sangat penting. “Mereka bukan hanya tenaga kerja, tetapi penjaga hutan sejati. Lewat tangan para penyadap inilah, kesinambungan hutan pinus tetap terjaga dan memberi manfaat ekonomi secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sadap RPH Lukun, Latif, mewakili rekan-rekannya menyampaikan apresiasi mendalam atas perhatian yang diberikan. Baginya, pemberian sembako bukan semata bantuan materi, tetapi bukti nyata bahwa kerja keras para penyadap dihargai dan diperhatikan oleh Perhutani. “Kami merasa tidak sendiri. Bantuan ini menyemangati kami agar terus menjaga pohon dan menyadap getah dengan cara yang benar. Hutan adalah bagian dari hidup kami, dan kami bangga bisa merawatnya,” ujar Latif penuh haru.
Pembagian paket sembako ini diharapkan dapat membantu meringankan beban kebutuhan pokok para penyadap, terutama di tengah dinamika hasil sadapan dan tantangan cuaca ekstrim yang sering kali mengganggu kegiatan penyadapan. Paket berisi bahan-bahan pokok seperti beras, minyak, mie instan, dan gula tersebut disalurkan secara langsung oleh jajaran Perhutani kepada penyadap yang telah didata sebelumnya.
Selain pembagian sembako, kegiatan ini juga menjadi forum terbuka antara manajemen Perhutani dan kelompok tani sadap untuk berdialog. Berbagai aspirasi disampaikan secara langsung, mulai dari kebutuhan alat sadap yang lebih baik, akses distribusi hasil, hingga pelatihan-pelatihan teknis dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas sadapan.
Dengan kegiatan ini, Perhutani ingin memastikan bahwa penyadap tidak hanya dipandang sebagai pelaksana teknis, tetapi sebagai bagian penting dari ekosistem sosial hutan yang memiliki peran ganda: menjaga kelestarian alam sekaligus mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar hutan.
Melalui gerakan kecil namun bermakna ini, Perhutani terus meneguhkan prinsip “Hutan Lestari, Masyarakat Sejahtera.” Di balik setiap tetes getah pinus yang menetes dari batang-batang kokoh di hutan Lukun, ada kerja keras, harapan, dan kebersamaan yang terus dijaga. Dan hari ini, semangat itu ditumbuhkan kembali—dari sebuah senyuman penyadap dan uluran tangan kepedulian.(Kom-PHT/Tsm/Irbas)
Editor: EM
Copyright © 2025