Perhutani Perhutani Bahas Rencana Kerja Sama Wisata Dengan Kelompok Wisata di Ciamis |

CIAMIS, PERHUTANI (06/03/2024) ǀ Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis bersama Kelompok Wisata Bubuay Ligar melaksanakan pembahasan rencana kerja sama pengembangan wisata Leuwi Pamipiran yang berada di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kawali, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciamis, bertempat di lokasi wisata Leuwi Pamipiran Dusun Sukawening, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, pada hari Selasa (05/03).

Hadir dalam pertemuan tersebut Administratur KPH Ciamis Deden Yogi Nugraha diwakilkan oleh Tim Pengembangan Usaha KPH Ciamis yang terdiri dari Kepala Sub Seksi (KSS) Wisata dan Agroforestri, KSS Keuangan dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Asep Wahyudin, KSS Kemitraan Produktif Ade Heriyana, KSS Hukum Kepatuhan Agraria dan Komunikasi Perusahaan Wahyu Hidayat, Kepala BKPH Ciamis Aceng Masud beserta jajaran, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Tanjungjaya Tatang, serta Ketua Kelompok Bubuay Ligar Muslihudin beserta jajaran.

Administratur KPH Ciamis ditempat terpisah mengungkapkan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk membahas kerja sama terkait pengembangan wisata Leuwi Pamipiran yang di usulkan oleh Kelompok Wisata Bubuay Ligar.

“Kami menyambut baik segala bentuk kerja sama, tentunya dengan tetap berpijak pada peraturan dan ketentuan kerja sama yang ditetapkan oleh Perum Perhutani. Yang perlu dikedepankan dalam kerja sama diantaranya tetap menjaga kelestarian lingkungan, mencakup aspek sosial, dan bernilai ekonomi,” jelasnya.

Sementara itu,Muslihudin menyampaikan bahwa pengembangan wisata yang berada di desanya bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan pembangunan dan peningkatan ekonomi di desa. Ia pun berkomitmen dalam pelaksanaannya, akan mengikuti peraturan yang berlaku dengan tetap menjaga kelestariannya.

“Salah satu bentuk upaya peningkatan pembangunan dan peningkatan ekonomi di desa yaitu dengan memanfaatkan potensi di desa untuk dikembangkan menjadi objek wisata. Kebetulan ada lokasi kawasan hutan yang potensial untuk dijadikan wisata, sehingga kami dari kelompok wisata berinisiatif untuk melaksanakan keja sama pengelolaan wisata tersebut,” jelasnya. (Kom-PHT/CMS/WH).

Editor: DRS