Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) menyiapkan mesin untuk industri pengolah sagu kepada Perhutani. BUMN ini diberi tugas oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk membangun pabrik sagu di Papua. Kerja sama pembuatan mesin ini ditandatangani oleh Direktur Utama Perhutani Bambang Sukmananto dengan Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwono DEA, di kampus ITS Surabaya, Rabu (11/7).

Bambang Sukmananto menyatakan bahwa Perhutani telah mengurus semua persiapan dengan masyarakat lokal sampai perijinan di tingkat Kabupaten untuk membangun pabrik sagu di Papua. Luasan lahan yang dialokasikan untuk kegiatan ini telah mendapat persetujuan dari pihak pemerintah daerah.

Backbone Perhutani adalah membuat tanaman kehutanan dan bukan membuat mesin, oleh karena itu Perhutani akan menggandeng ITS atau perguruan tinggi lainnya. Kompetensi para ahli teknik ITS diharapkan dapat membantu proyek ini dalam mendesain mesin olah sagu yang keluarannya adalah sagu berbentuk seperti beras.

Dalam pertemuan tersebut Perhutani juga akan meminta ITS untuk menyediakan sarjana lulusan teknik kimia dan teknik lingkungan untuk bisa direkrut menjadi karyawan perhutani khususnya mengisi kebutuhan SDM pabrik derivatif gondorukem terbesar di Asia Tenggara yang beberapa waktu lalu diresmikan pembangunannya di Pemalang oleh Menteri negara BUMN.

Perhutani harus bekerja cepat dan tepat untuk hal ini. Dengan dasar MOU ini para insiyur ITS bisa lebih cepat bergerak melakukan riset dan menghasilkan mesin yang tepat guna serta efisien untuk pengolah sagu. [PR/M-6]

SUARA PEMBARUAN:: Kamis, 12 Juli 2012 Hal. 10