BANTEN, PERHUTANI (06/05/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten menghadiri kegiatan penanaman mangrove yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Warga BumiPutra Indonesia (WBI) pada Sabtu (03/05). Kegiatan ini berlangsung di kawasan hutan mangrove petak 18, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tangerang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Serang, KPH Banten, tepatnya di wilayah administratif Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan pejabat penting, antara lain Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) A.M. Hendropriyono, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Diaz Hendropriyono, Direktur Utama Agung Sedayu Group Nono Sampono, serta Administratur Perhutani KPH Banten, Agus Soleh, beserta jajaran. Hadir pula para tamu undangan, stakeholder, unsur Forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) Teluknaga, dan LMDH Tapas Jaya.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Ketua Umum WBI, A.M. Hendropriyono, yang menyampaikan bahwa penanaman mangrove kali ini merupakan bagian dari program jangka panjang untuk merehabilitasi kawasan pesisir.

“Agenda kita hari ini adalah menanam sepanjang garis pantai sejauh 5 kilometer, dan ini akan terus berlanjut dalam program WBI bersama organisasi-organisasi mitra, khususnya Natabumi. Target kami adalah menanam mangrove seluas 1.600 hektare secara bertahap di seluruh Indonesia,” ungkap Hendropriyono.

Ia juga mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Apa yang kita tanam hari ini tidak akan berarti jika tidak dirawat. Kita harus menjaga keseimbangan ekosistem untuk generasi mendatang,”tambahnya.

Wakil Menteri LHK Diaz Hendropriyono menyoroti penurunan signifikan luas hutan mangrove di Indonesia, dari 4,4 juta hektare menjadi 3,3 juta hektare sejak tahun 1990-an. Ia menekankan bahwa penanaman harus dibarengi dengan edukasi dan kesadaran lingkungan.

“Penanaman ini akan sia-sia jika kita masih membuang sampah sembarangan, khususnya sampah plastik. Sampah yang terperangkap di akar mangrove dapat berubah menjadi mikroplastik dan membunuh tanaman itu sendiri,” tegas Diaz.

Acara dilanjutkan dengan kegiatan penanaman bersama yang dipimpin langsung oleh A.M. Hendropriyono, Diaz Hendropriyono, Administratur KPH Banten Agus Soleh, dan para tamu undangan. Sebanyak 7.500 bibit mangrove jenis Rhizophora sp. ditanam di lokasi tersebut.

Administratur KPH Banten, Agus Soleh, menyampaikan apresiasi atas sinergi berbagai pihak dalam kegiatan ini. Ia menjelaskan bahwa lokasi penanaman merupakan bagian dari kawasan hutan Perhutani yang berada di Tangerang Mangrove Center (TMC), hasil kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang dan dikelola bersama kelompok tani hutan.

“Kawasan ini sangat potensial untuk mendukung kegiatan silvofishery seperti budidaya bandeng, udang, dan kepiting, yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” ujar Agus.

Ia menambahkan bahwa Perhutani telah aktif melakukan rehabilitasi mangrove bersama Pemerintah Provinsi Banten, Pemkab Tangerang, Dinas LHK Provinsi Banten, dan berbagai stakeholder lainnya, demi menjaga keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem hutan mangrove di wilayah tersebut.(Kom-pht/BTN/AD)

Editor: EM
Copyright © 2025