BANTEN, PERHUTANI (15/02/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten Sosialisasikan mekanisme pendapatan di bidang agroforestry bersama segenap Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) se Provinsi Banten, bertempat di wana wisata pantai Carita Pandeglang, Rabu (15/02).
Acara tersebut di hadiri oleh Administratur Perhutani KPH Banten, Sukidi beserta segenap manajemen dan diikuti oleh Segenap Asper beserta jajarannya dan seluruh perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan se Provinsi Banten serta Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM).
Dalam kesempatannya Administaratur Perhutani KPH Banten, Sukidi menyambut baik dengan diadakannya sosialisasi mekanisme pendapatan di bidang agroforestry bersama segenap LMDH se Provinsi Banten beserta Tenaga Pendamping Masyarakat.
Sukidi menerangkan bahwa mekanisme kerjasama agroforestry dan bagi hasil sharing yang berpedoman kepada prosedur kerja Perum Perhutani PK-SMPHT.02.4-002 tahun 2021 tentang Tata Kelola Tanaman Agroforestry.
“Pada prinsipnya kerjasama ini dimaksudkan untuk mengoptimalisasi potensi lahan yang dikelola oleh Perhutani dengan tujuan kerjasama kemitraan kehutanan sebagai bentuk kegiatan pemanfaatan lahan/ruang berupa penanaman tanaman agroforestry guna berkontribusi serta berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat sekitar hutan yang bernilai ekonomis dalam pengembangan usaha produktif pertanian, yang pelaksanaannya tetap mengedepankan peran tanggung jawab Para Pihak terhadap pelestarian lingkungan ekosistemnya dan keamanan hutan serta dengan tetap memperhatikan aspek silvikultur, aspek konservasi dan aspek ekologis yang tidak menimbulkan dampak kerusakan lingkungan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) kabupaten Lebak, Irman menyampaikan terima kasih kepada Perum Perhutani dan menyambut baik dengan adanya pamanfaatan kawasan hutan dibidang agroforestry sebagai bentuk pemberdayaan kepada masyarakat sekitar hutan dalam sektor pertanian.
Dalam mengoptimalkan produktifitas agroforestry di bidang pertanian, masyarakat sekitar hutan pada umumnya sangat mendukung dan menginginkan adanya program pelatihan-pelatihan terkait tata cara pertanian yang baik guna mendukung keberhasilan dalam produktifitas pertaniannya.
“Kedepannya semoga program pengembangan Agroferestry ini dapat berhasil dan merupakan ladang pekerjaan sebagai sumber penghasilan bagi para petani masyarakat desa hutan pada umumnya,” pungkas Iman. (Kom-PHT /Btn/HJ)
Editor : AGS
Copyright©2023