BANYUWANGI BARAT, PERHUTANI (09/10/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat memberikan pelatihan mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Kupang (Politani Kupang) membuat Petak Coba Penjarangan (PCP) sebagai bagian dari praktik pengelolaan hutan di petak 20, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sroyo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rogojampi, Rabu (8/10).
Pelatihan tersebut bertujuan membekali mahasiswa dengan keterampilan teknis dalam kegiatan silvikultur, khususnya penjarangan pohon untuk menjaga pertumbuhan tegakan yang sehat dan produktif. Melalui praktik ini, mahasiswa diajak memahami pentingnya pengelolaan hutan yang terencana, berbasis data, dan berkelanjutan.
Mewakili Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Asisten Perhutani (Asper) Rogojampi Adi Raharjo menjelaskan bahwa PCP merupakan kegiatan silvikultur untuk memperoleh data kondisi tegakan pohon dalam suatu petak hutan. Data tersebut digunakan untuk menentukan pohon yang akan dijarang guna menciptakan tegakan yang sehat dan berkualitas.
“Tujuan PCP adalah mengumpulkan data jumlah dan kondisi tegakan pohon. Dari data itu kita menentukan pohon yang harus dijarang agar pertumbuhannya optimal,” kata Adi.
Adi menambahkan, kegiatan tersebut diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa magang dalam praktik pengelolaan hutan. “Kami berharap materi ini bermanfaat bagi adik-adik mahasiswa Politani dan dapat diterapkan di tempat asal mereka,” pungkasnya.
Salah satu mahasiswa magang, Juan Carlos Lingu, menyampaikan terima kasih atas kesempatan belajar langsung di lapangan. Ia mengatakan, mahasiswa dilatih mulai dari pembagian blok berdasarkan peta kerja, penentuan luas blok empat hektare, hingga penandaan batas petak dan blok menggunakan cat di batang pohon. “Kami juga belajar memilih pohon tengah yang sehat dan lurus sebagai acuan pengukuran,” kata Juan. (Kom-PHT/Bwb/Eko)
Editor:Lra
Copyright©2025