BANYUWANGI SELATAN,PERHUTANI (01/10/2025) | Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, menegaskan komitmennya untuk mendukung pembelajaran mahasiswa magang, tidak hanya melalui materi di ruang kelas tetapi juga praktik langsung di lapangan. Hal itu disampaikan kepada mahasiswa magang saat menerima materi pembuatan tanaman di Banyuwangi, Rabu (1/10).
Menurutnya, pengalaman lapangan menjadi bagian penting dalam memperkuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja generasi muda, khususnya dalam pengelolaan hutan. “Kegiatan persemaian dan penanaman merupakan tahapan krusial dalam siklus pengelolaan hutan. Dengan memahami proses ini, mahasiswa bisa melihat bagaimana hutan dikelola agar tetap lestari dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Wahyu menambahkan, Perhutani membuka ruang kolaborasi bagi mahasiswa untuk belajar langsung praktik kehutanan. Hal ini sekaligus menjadi sarana untuk menanamkan nilai tanggung jawab menjaga kelestarian hutan sejak dini. “Kami berharap melalui pembelajaran di ruang dan luar ruang, mahasiswa semakin siap menghadapi tantangan pengelolaan hutan di masa depan,” katanya.
Dia menambahkan bahwa selama magang, mahasiswa akan menerima materi bidang kehuatana secara bertahap dari pembuatan tanaman hingga produksi kayu yang disampaikan oleh setiap bidang terkait, pungkas Wahyu.
Sementara itu, Alfin selaku Kepala Sub Seksi Pembinaan Hutan, mengatakan bahwa dia akan menjalankan amanah yang ditugaskan kepadanya untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada peserta magang. Dia menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan pra-tanam telah dijadwalkan mulai bulan Agustus hingga November sebagai tahap persiapan menuju musim tanam.
Menurutnya, kegiatan diawali dengan persiapan dan pembersihan lahan, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan patok batas tanaman serta patok andil untuk memperjelas pembagian areal. Setelah itu, dilakukan pembuatan larikan tanaman, pemasangan ajir untuk penanda posisi tanam, serta pembuatan lubang tanaman yang nantinya akan digunakan pada proses penanaman.
“Seluruh tahapan ini akan bermuara pada kegiatan penanaman di akhir tahun yang menjadi puncak dari rangkaian pra-tanam,” terang Alfin.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana peserta aktif menyampaikan pertanyaan serta berbagi pengalaman seputar pelaksanaan kegiatan persemaian dan penanaman.
Sementara itu, Ketua Kelompok Mahasiswa Magang, Sebastiana Sada, mewakili rekan-rekannya menyampaikan terima kasih kepada Perhutani Banyuwangi Selatan atas kesempatan dan dukungan yang diberikan dalam pelaksanaan Magang/PKL Pengelolaan Hutan Lestari berbasis Lanskap Ekosistem. Kegiatan ini diikuti 12 mahasiswa dengan fokus pada tata cara pembuatan tanaman hutan, mulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan.
Sebastiana menambahkan, melalui magang ini pihaknya berharap dapat mengimplementasikan teori dan praktik secara seimbang, sekaligus mengasah hard skill maupun soft skill. “Kami ingin memahami alur administrasi kehutanan, mampu menjadi komunikator serta problem solver dalam pengelolaan hutan lestari, dan memperoleh pengalaman kerja yang melatih integritas, tanggung jawab, kedisiplinan, komunikasi, kerjasama, hingga manajemen waktu untuk dapat diterapkan di masa mendatang,” pungkasnya. (Kom-PHT/Bws/Dik).
Editor:Lra
Copyright©2025