imgIMQ21.COM (7/11/2016) | Perum Perhutani tengah memetakan, meninjau aksesbilitas, kesiapan infrastruktur, serta tarik obyek wisata Sentul Eco Edu Tourism Forest (SEETF) di Sentul, untuk persiapan dan kemudahan bagi calon investor yang ingin bekerja sama.
“Wisata Sentul Eco Edu menjadi perhatian sekaligus penting bagi Perhutani untuk disiapkan kerjasama dengan para pihak yang akan berinvestasi sekaligus menghijaukan hutan Sentul di BKPH Babakan Madang Bogor ini, karena daerah tersebut adalah catchment area atau buffer zone bagi Jakarta,” tutur Direktur Utama Denaldi M. Mauna melalui siaran pers diterima akhir pekan kemarin.
Kawasan ini hasil kerjasama pemerintah Indonesia dan Korea pada 2008, yang oleh Menteri Kehutanan Korea dan Menteri Kehutanan RI diresmikan pada 2013. Pelaksanaan pembangunan di bawah pengawasan PT Korea Indonesia Forest Center (KIFC) dan pengelolaannya oleh Perhutani.
“Ini merupakan model pengelolaan sumberdaya hutan yang orientasinya lingkungan, pendidikan dan wisata secara multi pihak,” urainya.
Sejak 2012-2015, ada tujuh lembaga nasional dan internasional ikut berperan menghijaukan hutan Sentul dengan luasan antara 1-700 hektar, dari dana CSR mereka, antara lain Pemerintah Korea, Astra Internasional, PGN, PT SI, Seoul National University, Bank Permata, Suara Merlin Perdana, dan Allianz.
SEETF adalah kawasan wisata seluas kurang lebih 670 hektar yang berjarak 60 km dari Jakarta dan hanya 45 menit ditempuh kendaraan roda empat atau 14 km dari pintu tol Sentul Selatan.
Dilengkapi dengan fasilitas 2 bangunan guest house, 2 asrama kapasitas 100 orang, 2 ruang meeting kapasitas 40 orang, kantin resto kapasitas 60 orang, 2 ruang tamu dan hall terbuka ukuran 200 meter per segi.
“Lingkungannya cukup menarik, dikelilingi hutan pinus, daerah perdesaan dan perbukitan gunung Pancar, air terjun, juga air panas alami,” katanya.
 
Tanggal : 7 November 2016
Sumber : imq2.com