Potensi wisata di Situs Patiayam Desa Terban, Kecamatan Jekulo, akan digarap secara maksimal. Selain dijadikan wisata budaya, di mana banyak ditemukan hewan purba, Patiayam akan dibuat wisata alam, seperti outbound maupun offroad.

OBJEK wisata di Situs Patiayam Desa Terban sekarang ini hanya berupa museum, di mana banyak tersimpan fosil binatang purba.

Sedangkan untuk menggarap wisata tersebut harus memanfaatkan lahan Perhutani yang belum tergarap maksimal. Karena memang tidak menjadi lahan milik pemerintah daerah.

Namun kini ada kebijakan baru dari Perhutani. Karena Perhutani memberi kemudahan dalam pengembangan hutan produksi untuk menjadi ekowisata.

”Kesempatan ini tentunya akan kami maksimalkan, agar bisa meningkatkan minat pengunjung untuk ke Situs Patiayam,” kata Kabid Pariwisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sancaka Dwi Supani kemarin. Sebagai kabid Pariwisata, dia tentu menyambut baik dan akan melakukan beberapa langkah utnuk memaksimalkannya. Apalagi selama ini Supani memang sudah lama terjun mengurusi fosil di Situs Patiayam.

Dalam pertemuan di Solo beberapa waktu lalu, Perhutani bersama sejumlah daerah di Jawa Tengah memutuskan hutan produksi di daerah masing-masing bisa dikembangkan menjadi ekowisata sesuai potensi daerahnya. ”Jadi peluang mengembangkan Situs Patiayam semakin terbuka,” terangnya.

Hutan di kawasan situs bisa dikembangkan menjadi lokasi outbound maupun offroad. Tentunya memanfaatkan lahan di luar zona inti, di mana sering ditemukan fosil. Sehingga bisa mendukung menarik wisatawan, karena saat ini berupa museum, itupun sebatas embrio.

Sehingga nantinya Situs Patiayam bisa menjadi wisata budaya dan alam. Untuk itu, pihaknya akan melakukan persiapan dan membuat perencanaannya. Kendati nantinya bisa kerja sama dengan pihak ketiga, tetap saja dia akan mengupayakan penganggarannya agar wisata bisa lebih baik.

Apalagi dengan dukungan wisata fosil yang selama ini sudah ada, bisa membuat daya tarik tersendiri. Sebab, ketika wisata alam bisa dimaksimalkan, dipastikan akan lebih menarik minat wisatawan.

Dengan banyaknya pengunjung, tentunya akan berdampak luas. Termasuk perekonomian masyarakat sekitar. Mereka bisa menjual berbagai makanan hingga cenderamata khas Patiayam.

”Selama ini wisatanya hanya wisata budaya. Ketika nanti wisata alam dan budaya berjalan, maka jelas akan bertambah pengunjungnya,” tegasnya.

Saat ini, koleksi fosil yang berhasil ditemukan di kawasan Situs Patiayam, yakni stegodon trigonochepalus (gajah purba), elephas sp (juga sejenis gajah purba), ceruss zwaani dan cervus lydekkeri martin (sejenis rusa), dan rhinoceros sondaicus (badak)

Sumber : Radar Tegal, Page 6
Tanggal : 27 Juni 2013