MALANG, PERHUTANI (14/12/21) | Mengoptimalisasikan pemanfaatan lahan dibawah tegakan kawasan hutan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang memberikan pelatihan penanaman agroforestry kopi yang dilaksanakan dipetak 184A wilayah Kepanjen Kabupaten Malang, Senin (12/12).
Kegiatan tersebut diikuti oleh kelompok LKDPH Madu Jaya LKDPH Wana Lestari LKDPH Wono Lestari Karang Taruna Wahana Karya dan diikuti juga oleh Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang.
Administratur Perhutani KPH Malang melalui Kepala Sub Seksi (KSS) Perhutanan Sosial Totok Tamat menyampaikan, bahwa kegiatan pelatihan agroforestry kopi ini memiliki tujuan Pemanfaatan Lahan Bawah Tegakan (PLDT) kepada masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam LKDPH.
Kami berharap dengan menanam tanaman kopi tersebut, nantinya dapat meningkatkan tarah perkeonomian mereka, karena kopi memiliki nilai ekonomis yang tinggi, kata Totok.
“Jika masyarakat memiliki tambahan pendapatan diharapkan kelestarian hutan tetap terjaga,” imbuhnya.
Penyuluh dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Teguh, menyampaikan, bahwa pengembangan budidaya kopi dibawah tegakan adalah kegiatan agroforestry yang dilakukan dalam kawasan hutan, tentunya tidak semua jenis kopi bisa tahan hidup dibawah naungan pohon, oleh karena itu perlu dilakukan perlakuan yang benar agar tanaman kopi dapat berkembang baik dan mampu memberikan hasil yang optimal, paparnya.
Sementara Ketua LKDPH Madu Jaya Sa’i pada saat kegiatan menambahkan bahwa perlunya adanya pendampingan agroforestry kopi ini, mengingat bahwa hasil yang maksimal hanya diperoleh dengan budidaya yang benar sehingga nantinya mampu memberikan nilai tambah dari segi ekonomis masyarakat sekitar hutan dan juga mampu memberikan pemasukan kepada Perhutani yang diatur dalam kerjasama bagi hasil, ungkapnya. (Kom/MLg/HMus).
Editor : Ywn
Copyright©2021