PEKALONGAN BARAT, PERHUTANI (27/10/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat dan KPH Balapulang bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes serta stakeholder terkait seperti TNI-Polri melaksanakan Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam di halaman Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes, Kamis (26/10).
Apel gelar pasukan juga diikuti unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, Satpol PP, Dinas Perhubungan Kabupaten Brebes, Dinas Sosial, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Brebes, Tim Search and Rescue Brebes, relawan, dan unsur terkait lainnya. Apel dilaksanakan dalam rangka menyatukan persepsi agar terkoordinasi serta terencana pada jajaran lintas pemerintah dan lintas sektor yang digelar.
Apel dipimpin langsung oleh PLT Bupati Brebes, Urip Sihabudin, kemudian diselingi dengan pengecekan kesiapan peserta gelar apel siaga dan diakhiri dengan pengecekan alat-alat ataupun sarana-prasarana yang disiapkan masing-masing unsur, termasuk melihat simulasi penanganan pohon tumbang.
Administratur KPH Pekalongan Barat, Haris Setiana mengatakan bahwa Perum Perhutani sangat mendukung adanya kegiatan gelar apel pasukan dan peralatan kesiapsiagaan penanggulangan bencana seperti ini, sebagai media komunikasi yang baik antara KPH Pekalongan Barat bersama KPH Balapulang dengan Pemkab Brebes untuk meningkatkan koordinasi dalam mengatasi setiap persoalan, seperti bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), longsor dan banjir, dan pohon tumbang.
“Apabila terjadi, bencana tidak bisa dihadapi sendiri-sendiri, namun juga perlu melibatkan semua unsur dan komponen terkait, termasuk keterlibatan masyarakat,” katanya.
PLT Bupati Brebes, Urip Sihabudin mengatakan bahwa Kabupaten Brebes adalah satu satu daerah yang memiliki potensi ancaman bencana alam yang cukup besar. Wilayah yang sering terjadi bencana di musim hujan adalah Sirampog, Bantarkawung. Di wilayah selatan lainnya rawan terjadi bencana tanah longsor, sedangkan di pesisir pantai sering terjadi bencana banjir rob.
“Perlu disampaikan bahwa keterbatasan sarana dan prasarana menjadi salah satu kendala dalam penanganan bencana,” ungkap Urip. Untuk itu, kesiapsiagaan menghadapi bencana merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
Ia juga mengajak semua unsur terkait, dinas atau instansi termasuk BUMN dan BUMD serta dunia usaha yang ada agar ikut meningkatkan partisipasi kesiapsiagaan menghadapi bencana. (Kom-PHT/Pkb/Sgy)
Editor: Tri
Copyright © 2023