VIVA.CO.ID (28/04/2025) |

Potensi sektor pariwisata berbasis wellness di Indonesia kian menguat, seiring meningkatnya tren wisata berbasis kesehatan holistik dan kesadaran diri. Dalam konteks ini, Perum Perhutani dinilai memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam mengembangkan Wellness Etnaprana Tourism di Tanah Air.

Mengapa Perhutani berpeluang besar menguasai pasar ini? Berikut alasannya.

1. Aset Hutan dan Alam Luas Milik Negara

Sebagai pengelola jutaan hektar kawasan hutan produksi dan konservasi, Perhutani memiliki modal alami yang tidak dimiliki pihak lain. Kawasan-kawasan ini mencakup hutan lindung, pegunungan, hingga taman wisata alam yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, seperti Jawa, Madura, dan Bali.

Aset tersebut sangat cocok untuk pengembangan wellness tourism berbasis Etnaprana — konsep kesehatan holistik yang menggabungkan kearifan lokal, meditasi alam, ritual tradisional, serta praktik kebugaran berbasis budaya Nusantara.

2. Meningkatnya Permintaan Pasar Global

Pasar wellness tourism global terus tumbuh, dengan nilai mencapai lebih dari USD 900 miliar pada 2024 menurut data Global Wellness Institute. Indonesia, dengan keindahan alam dan kekayaan budaya yang beragam, menjadi salah satu destinasi yang paling potensial untuk menarik wisatawan wellness dari mancanegara.

Perhutani, dengan keunggulan geografis dan kendali atas kawasan hutan yang alami, memiliki kesempatan besar untuk memenuhi permintaan ini, sekaligus mengembangkan destinasi wellness premium berbasis Etnaprana yang autentik dan berkelanjutan.

3. Kesesuaian Konsep Etnaprana dengan Visi Perhutani

Konsep Etnaprana yang berfokus pada harmonisasi tubuh, pikiran, dan lingkungan sangat sejalan dengan visi Perhutani dalam menjaga kelestarian hutan sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar. Ini membuka jalan bagi model pengembangan wisata yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan budaya.

4. Infrastruktur Dasar yang Sudah Tersedia

Perhutani telah memiliki infrastruktur dasar di sejumlah lokasi wisata alam yang dikelolanya, seperti jalur trekking, bumi perkemahan, ekowisata, dan resort berbasis alam. Dengan adaptasi dan peningkatan fasilitas wellness seperti pusat meditasi, tempat yoga di alam terbuka, spa alami berbasis tanaman hutan, dan ritual penyembuhan tradisional, Perhutani bisa segera meluncurkan paket wisata wellness Etnaprana tanpa perlu investasi besar dari awal.

5. Dukungan Terhadap Pariwisata Berkelanjutan

Pemerintah Indonesia melalui berbagai kebijakan nasional tengah mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan. Perhutani sebagai BUMN kehutanan dinilai sebagai aktor strategis yang mampu mengembangkan destinasi yang tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga berkontribusi pada konservasi lingkungan dan pemberdayaan ekonomi lokal.

6. Potensi Kolaborasi dengan Komunitas Adat dan Lokal

Salah satu kekuatan utama dalam mengembangkan Wellness Etnaprana adalah keterlibatan komunitas lokal yang memiliki warisan budaya dan kearifan tradisional. Perhutani, melalui pendekatan kemitraan sosialnya, sudah terbiasa bekerja sama dengan masyarakat desa sekitar kawasan hutan. Ini menjadi modal besar untuk menghadirkan pengalaman wellness berbasis budaya lokal yang otentik dan bernilai lebih tinggi di mata wisatawan.

7. Tantangan yang Perlu Diantisipasi

Meskipun peluangnya besar, Perhutani tetap perlu menghadapi beberapa tantangan penting:

8. Apa Langkah Nyata yang Bisa Dilakukan?

Untuk merealisasikan dominasi pasar ini, Perhutani dapat mengambil langkah strategis berikut:

Dengan kekayaan sumber daya alam, pengalaman dalam pengelolaan kawasan wisata, serta keselarasan visi dengan prinsip wellness berbasis budaya, Perhutani memiliki semua modal untuk menjadi pemain utama dalam pasar Wellness Etnaprana Tourism di Indonesia.

Jika mampu mengambil peluang ini dengan langkah terencana dan inovatif, Perhutani bukan hanya bisa memperkuat posisinya di industri pariwisata, tetapi juga berkontribusi besar dalam memperkenalkan Indonesia sebagai pusat wellness berbasis tradisi dan alam di mata dunia.

Sumber : viva.co.id