PATI, PERHUTANI (24/05/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah mengadakan Forum Grup Diskusi (FGD) Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) tahun 2023 khusus jenis Madu, Selasa (23/05).
Bertempat di Pendopo Bumi Perkemahan Regaloh Desa Regaloh Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati, kegiatan FGD diikuti oleh Peternak Lebah dari berbagai daerah di Jawa Tengah yang tergabung dalam Perkumpulan Perlebahan Jawa Tengah (PPJT), Asosiasi Perlebahan Indonesia (API) Kluster Pati dan Surakarta. Turut hadir Kepala Divisi Regional Jawa Tengah yang juga sebagai Ketua APIDA Jawa Tengah Ratmanto Trimahono beserta jajaran Pengembangan Bisnis Perhutani, Administratur KPH Pati Eko Teguh Prasetyo, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II Pati Harnawa serta dari Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Pati.
Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, Ratmanto Trimahono menegaskan bahwa Perhutani mempunyai tanaman untuk pakan lebah pada kawasan hutan produksi sebatas hanya tanaman tepi maupun pengisi yaitu Randu maupun Kaliandra. “Jika diperlukan kami siap membantu dengan jaminan mutlak keberadaanya hanya di kawasan hutan yang fungsinya untuk perlindungan. Perhutani mempunyai Hutan Lindung, Hutan Alam Sekunder, Kawasan Perlindungan Setempat (KPS) itu kanan kiri sungai atau waduk itu bisa dikembangkan dengan tanaman tanaman yang bisa untuk pakan lebah madu karena di lokasi itu Perhutani tegaskan tidak boleh melakukan penebangan. Perhutani siap membantu dan silahkan para petani untuk menghubungi KPH KPH terdekat,” jelasnya.
Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II Pati, Harnawa yang membacakan sambutan tertulis dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tengah Widi Hartanto. Ia menyampaikan bahwa hutan merupakan sumber alam yang tak ternilai bagi kehidupan manusia yang selain mempunyai nilai ekonomi juga mempunyai fungsi sebagai tata air iklim mikro dan mampu menyediakan oksigen untuk makluk hidup.
“Dalam pengelolaan hutan, pihak pengelola tidak akan lepas dari pemanfaatan potensi baik dalam hutan rakyat maupun hutan negara. Dengan molitas penduduk yang tinggi akan banyak yang membutuhkan lahan untuk garapan. Hasil hutan bukan kayu merupakan sumberdaya penting dibanding sumber daya kayu karena mempunyai kekayaan yang melimpah yang patut untuk dikembangkan. Pemerintah telah menetapkan 557 komoditas HHBK baik Nabati maupun Hewan dengan terbitnya Permenhut No. 35 tahun 2007 ditetapkan pemerintah sebagai unggulan Nasional yaitu Rotan, Bambu, Lebah Madu, Sutra dan Gaharu. Dengan adanya FGD Madu ini kita harapkan nantinya dapat bermanfaat untuk pengembangan budidaya lebah madu sekaligus memecahkan kendala yang dihadapi dan dapat solusi dalam pengembangan lebah madu,” tegasnya. (Kom-PHT/Pti/Rsw)
Editor : Aas
Copyright©2023