Perhutani Perhutani Bersama Inhutani V dan PG Trangkil Pati Gelar Pengukuran Taksasi Produksi Tebu Tahun 2025 |

PATI, PERHUTANI (27/05/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati bersama PT Inhutani V dan Pabrik Gula (PG) Trangkil Pati melaksanakan kegiatan pengukuran taksasi untuk produksi tanaman tebu tahun 2025, pada Senin (27/05). Kegiatan ini bertujuan untuk memprediksi hasil produksi tebu saat masa panen atau tebang.

Pengukuran dilakukan di lokasi tanaman tebu milik KPH Pati yang bekerja sama dengan PT Inhutani V dan PG Trangkil, yang berada di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Klumobangsri di Bangsri dan BKPH Gajahbiru di Keling, Kabupaten Jepara, dengan total luas lahan mencapai 247 hektare.

Tim taksasi terdiri atas Kepala Seksi Pembinaan Pemanfaatan Sumber Daya Hutan (PSDH) Perhutani KPH Pati beserta jajaran, PT Inhutani V, serta Manajer Bidang Panen PG Trangkil.

Administratur KPH Pati melalui Kepala Seksi Pembinaan PSDH, Syahari, menyampaikan bahwa kegiatan pengukuran ini tidak hanya bertujuan untuk mengetahui potensi hasil (protas), tetapi juga menentukan tingkat kematangan tanaman tebu pada petak-petak yang memasuki masa panen.

“Seperti pada petak 65a di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kembang dengan luas 7,90 hektare yang dikelola bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Kusuma. Dari rencana panen seluas 247 hektare yang merupakan bagian dari RC2, panen akan dimulai awal Juni hingga September 2025,” terangnya.

Manajer PG Trangkil, Galih, menjelaskan bahwa saat ini tanaman tebu sudah mulai berbunga, yang menjadi indikator bahwa tanaman telah matang dan tidak akan tumbuh lebih besar. “Dari hasil pengukuran menggunakan alat brix (tingkat kemanisan tebu), nilai yang diperoleh bervariasi antara 16 hingga 19. Nilai ini telah memenuhi standar minimal pabrik, yakni 15,” pungkasnya.

Sementara itu, Legowo dari PT Inhutani V menyampaikan apresiasi kepada Perhutani atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini. “Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap dapat lebih mudah menentukan angka awal taksasi terhadap tanaman tebu yang siap tebang, baik dari sisi umur maupun kadar kemanisannya,” terangnya. (Kom-PHT/Pti/Rsw)

Editor: Tri