BOJONEGORO, PERHUTANI (13/01/2022) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Jati Makmur Desa Njono Kecamatan Temayang Bojonegoro melakukan penanaman tanaman Indigofera seluas 6 hektar di petak 135 wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sampang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Dander, Selasa (11/1).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Divisi Regional Perum Perhutani Jawa Timur, Karuniawan Purwanto Sanjaya dan perangkat Desa Njono dalam rangka reboisasi dilahan hutan Kabupaten Bojonegoro.

Administratur Perhutani KPH Bojonegoro Irawan Djati menyampaikan, bahwa untuk tahun 2022 ini KPH Bojonegoro melakukan penanaman seluas 2.124 hektar, dan ada beberapa lahan kosong masih berproses untuk ditanami kembali.

“Dengan usaha keras kami bersama visioner, disertai praktek nyata kami optimis semua akan terwujud dan menuai hasil. Untuk itu mari kita sama-sama melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan tupoksinya,” ujarnya.

Dengan penanaman yang sudah dilaksanakan ini untuk menjaga keberlanjutan fungsi hutan, karena dengan reboiasi diharapkan bisa menjadikan hutan kembali lestari dan airnya mengalir terus, sesuai dengan tema penanaman ini (Alase Lestari Banyune Ajeg Mili), tutup Irawan.

Sementara itu Karuniawan Purwanto Sanjaya yang ikut melakukan penanaman tersebut, mengajak semua elemen masyarakat agar mau dan selalu bahu membahu, untuk bergandengan tangan untuk mewujudkan hutan kembali lestari demi kesejahteraan bersama.

Menurut Karuniawan dengan bersilaturahmi dan turun ke lapangan, maka akan bisa bersama dan bercerita banyak terhadap masyarakat serta menambah wawasan, memunculkan ide dan gagasan positif demi terwujudnya kesejahteraan bersama.

“Semoga Indigofera yang ditanam ini bisa menjadi pengendali erosi juga termasuk salah satu pakan hijau jenis leguminosa yang mengadung tinggi protein sehingga sangat baik untuk konsumsi hewan ternak, dan secara ekonomis biji Indigofera harganya sangat mahal,” ujarnya

Sementara itu Kepala Desa Njono, Dra. Hj Henis Mahendrawati menyampaikan, bahwa pelestarian hutan dan reboisasi tentu sangatlah penting demi keseimbangan alam serta terwujudnya ekosistem yang sehat. Untuk itu kita harus bersama-sama merawat, dan menjaga dengan sepenuh hati, tuturnya.

Sedangkan sesepuh LMDH Jati Makmur, Mariyanto mengatakan, bahwa LMDH Jati Makmur dari sejak berdiri hingga sekarang mampu meningkatkan usaha produktif untuk peningkatan pendapatan. menurutnya usaha produktif yang digeluti oleh LMDH ini antara lain, pemelihara sapi ratusan ekor, kerajinan batik, kemasan makanan ringan, pertanian bahkan produksi pupuk organik.

“Kami mendukung upaya reboisasi yang dilakukan atas sinergi antara Perhutani dan LMDH Jati Makmur untuk menjadikan hutan lestari,” pungkasnya. (Kom-PHT/Bjn/Edy)

 

Editor : Dpt

Copyright@2022