BALAPULANG, PERHUTANI (13/08/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Balapulang bersama PT Inhutani V dan PG Tersana Baru melakukan survei calon lokasi Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) di petak 100 A seluas 15,50 hektare Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kaligimber Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Margasari, serta 19 petak lainnya yang berada di BKPH Margasari dan BKPH Larangan, Selasa (12/08).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Administratur KPH Balapulang beserta jajaran Perencanaan, Kepala BKPH Margasari, serta perwakilan dari PT Inhutani V, antara lain Kepala Divisi Operasional, Kepala Departemen Produksi dan Kemitraan, serta Kepala Seksi PSDH. Hadir pula jajaran dari PG Tersana Baru.

Wakil Administratur KPH Balapulang, Susanto, memberikan arahan bahwa tanaman tebu memang dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, namun diperlukan kecocokan lokasi yang tepat agar menghasilkan produksi optimal. “Dengan begitu, Indonesia ke depan diharapkan tidak lagi menjadi negara pengimpor gula konsumsi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Susanto menjelaskan beberapa faktor penting dalam budidaya tebu, meliputi iklim dengan suhu 26–33 derajat Celcius, paparan sinar matahari yang cukup, tanah subur dan gembur dengan tekstur ringan hingga sedang, sistem drainase yang baik untuk mencegah akar tebu terendam, ketinggian lokasi di dataran rendah hingga 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), serta curah hujan yang memadai.

Kepala Divisi Operasional PT Inhutani V, Ali Lukmanul Hakim, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Perhutani yang bersedia melaksanakan survei calon lahan untuk perluasan kerja sama ATM.

“Semoga program ini bermanfaat. Selain itu, kami meminta kepada petugas lapangan agar menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi dalam proses land clearing (LC) maupun land preparation (LP) pada program penanaman ATM di KPH Balapulang, serta bagaimana solusi untuk mengatasinya,” ungkap Ali. (Kom-PHT/Bpl/Pku)

Editor: Tri

Copyright © 2025