BOGOR, PERHUTANI (08/11/2023) | Perum Perhutani bersama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII menerima kunjungan kerja spesifik Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) pada masa persidangan II tahun 2023-2024, bertempat di Wisma Ir. H. Achmad Affandi, Agrowisata Gunung Mas, Kabupaten Bogor pada Rabu (08/11).

Acara dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima beserta anggota Komisi VI DPR RI, Asisten Deputi (Asdep) Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rachman Ferry Isfianto beserta jajaran, Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro, Direktur Komersial Perhutani Anggar Widiyatmoko, Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN III Holding M. Arifin Firdaus dan Direktur Utama PTPN VIII Didik Prasetyo.

Dalam sambutannya Aria Bima menyampaikan bahwa tim Komisi VI DPR RI memandang kunjungan spesifik ke Perhutani dan PTPN VIII penting dilaksanakan untuk mendapatkan berbagai hal termasuk masukan, penjelasan, dan perkembangan kinerja perusahaan.

“Tentunya kita ingin mendapatkan berbagai hal terkait dengan informasi perusahaan dan juga situasi dan kondisi pasca pandemi Covid-19, karena di Indonesia dalam aspek hubungan sosial dan pendidikan relatif telah berjalan normal tetapi di dunia bisnis baik sektor privat, sektor korporasi dan sektor BUMN kita masih perlu mendapat kejelasan. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan pada acara ini,” ungkapnya.

Sementara itu Rachman Ferry Isfianto mengucapkan terima kasih atas kunjungan kerja spesifik yang dilaksanakan Komisi VI DPR RI. Ia juga menyampaikan bahwa banyak lokasi wisata Perhutani dan PTPN VIII di sekitar kawasan puncak bogor yang tentu mulai ramai dikunjungi oleh wisatawan pasca pandemi Covid-19, sehingga pendapatan sektor wisata naik secara signifikan.

“Ini yang perlu kita gali lebih dalam dan di dorong untuk coba kita explore sehingga Perhutani dan PTPN VIII khususnya di wilayah Jawa Barat ini akan menjadi tempat wisata atau destinasi yang tidak hanya diminati oleh wisatawan Indonesia tetapi juga wisatawan mancanegara,” ucapnya.

Rachman Ferry Isfianto menambahkan bahwa sesuai dengan arahan bapak Presiden RI, kedepannya Perhutani dan PTPN akan di coba untuk mengeksplorasi ketahanan dan energi baik tebu maupun bio ethanol di Merauke sehingga kemandirian energi dan pangan nantinya dapat lebih sustain.

Dalam paparannya Wahyu Kuncoro menyampaikan materi seputar pengelolaan sumber daya hutan oleh Perum Perhutani terkait proyek strategis Perum Perhutani, core bisnis perusahaan, kontribusi perekonomian, pengembangan ekowisata, integrasi hulu hilir, kinerja anak perusahaan yaitu Inhutani I, Inhutani V, dan Palawi Risorsis (Econique), serta kinerja korporasi Perum Perhutani.

“Wilayah kerja kami sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara di Pulau Jawa dan Madura dengan luasan 2,4 juta Ha dan tentunya kami berinteraksi dengan masyarakat sekitar hutan,” jelasnya.

Wahyu menambahkan bahwa terdapat parameter-parameter keuangan dan secara mandatori melaporkan ke Kementerian BUMN karena adanya kriteria kategori BUMN sesuai kinerja BUMN, pada Q3 tahun 2023 Perhutani masih masuk kategori BUMN hijau dengan capaian margin laba usaha sebesar 16,7% dan terus naik sedangkan net profit margin sebesar 13%, EBITDA Margin 18,4% dan DEBT/EBITDA 0,64x.

Wahyu juga menerangkan tentang penerapan digitalisasi di Perum Perhutani yang telah membangun Perhutani Digital Forest (Control Room) di Kantor Pusat dan di setiap Kantor Divisi Regional yaitu di Bandung untuk wilayah Jawa Barat dan Banten, Semarang untuk wilayah Jawa Tengah dan di Surabaya untk wilayah Jawa Timur.

“Kami membangun control room untuk memonitor hutan kawasan Perhutani secara real time dengan ESRI (satelit) sehingga dapat melihat posisi hutan yang dikelola,” tutupnya. (Kom-PHT/Kanpus/Asn)

Editor : Ywn

Copyright©2023