BLITAR, PERHUTANI (22/07/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blitar bersama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Konservasi Penangkaran Penyu Segoro Lestari, Pengelola Wisata Pantai Serang, sejumlah civitas akademika Perguruan Tinggi (PT) dari Universitas Brawijaya (UB), Universitas Islam Kediri, serta para pemerhati lingkungan Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar melaksanakan pelepasan tukik/anak penyu sisik ke laut lepas tidak kurang 120 ekor, Blitar, Jumat (21/07).

Administratur Perhutani Blitar, Muklisin pada sambutannya menyatakan, “Pelepasan tukik atau anak penyu sisik ini merupakan bentuk kepedulian kita bersama, dalam rangka mempertahankan populasi penyu sisik,” katanya.

“Seperti kita ketahui, lanjut Muklisin, bahwa penyu sisik atau bahasa latinnya Eretmochelys imbrata adalah jenis penyu yang terancam punah berdasarkan data IUCN (International Union for Conservation of Nature/red), sehingga bentuk perdagangan, eksploitasi dilarang oleh sejumlah negara dan dunia,” ungkapnya.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada pengelola wisata Pantai Serang bersama LSM Konservasi Penyu Segoro Lestari, yang selama ini menangkarkan penyu sisik ini, kami juga mengharapkan masyarakat sadar untuk melestarikan satwa langka di sekitar kita baik jenis penyu, burung, ataupun satwa lainnya” kata Muklisin.

“Kegiatan pelepasan tukik ini diharapkan oleh Muklisin untuk dapat dilaksanakan secara rutin, sehingga akan menjadi daya tarik wisatawan untuk terlibat secara langsung dalam pelestarian penyu. Hal ini tentunya juga akan semakin meningkatkan pendapatan Perhutani di bidang wisata,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut Imron Rosadi selaku Koordinator Konservasi Penangkaran Penyu Segoro Lestari menyatakan, bahwa kegiatan melepas tukik ke laut lepas tujuannya adalah untuk membantu mengembalikan populasi penyu ke alam bebas. Sehingga mereka dapat berkembang biak secara alami dan mampu bertahan hidup, ujarnya. (Kom-PHT/Btr/Mwp).

Editor : Uan
Copyright © 2023