2016-05-17-Bjn-Apel Bela Negara-foto1

BOJONEGORO, PERHUTANI (20/05/2016) | Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla memimpin apel bela negara di stadion Letjen H Soedirman Bojonegoro diikuti Menteri Pertahanan dan Keamanan, Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Kodam V Brawijaya, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Bupati Bojonegoro, Suyoto, Perum Perhutani KPH Bojonegoro dan lebih kurang limabelas ribu masyarakat dan anggota organisasi kemasyarakatan di Bojonegoro pada hari Selasa (17/5).

Wakil Presiden menyampaikan bahwa sebuah daerah atau negara akan maju apabila memiliki sumber kekayaan alam di daerahnya, akan tetapi tergantung kemampuan masyarakat dan rakyatnya, serta  harus mempunyai pimpinan yang baik untuk mempersatukan kekayaan alam dan kekayaan manusia. Tanpa pemimpin yang baik, tanpa masyarakat yang punya kemampuan yang baik dan tentu gabungan daripada kekayaan alam itulah yang akan memakmurkan negeri kita ini, untuk itu kita harus meningkatkan sistim pemerintahan yang baik, jujur dan berkeadilan, itulah kunci utama dari kemajuan ini.

“Kita mengharapkan Bojonegoro kedepan, Jawa Timur secara luas dan bangsa ini akan maju sebagaimana yang kita cita-citakan” demikian Wapres menegaskan.

Administratur Perhutani KPH Bojonegoro, Erwin bersama 30 karyawannya ikutserta kegiatan  Apel Bela Negara yang bertema “Tekad Bela Negara Dengan Karya Dan Revolusi Mental”.

Kegiatan diawali dengan senam merah putih oleh 800 siswa sekolah, pembacaan ikrar bela negara, dan pembacaan tujuh deklarasi yaitu Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Energi, Ramah HAM, Revolusi Mental, Ketahanan Bencana, Sustainable Development Goals dan Open Government Partnership.

Bupati Bojonegoro berkeinginan mewujudkan kedaulatan pangan, kedaulatan daging dengan menjadi daerah lumbung pangan dan lumbung energy negeri. Setiap tahun, Bojonegoro mampu menyumbang produksi ternak sapi, kambing, dan produksi gabah sebanyak 907.000 ton/tahun serta dari sektor minyak Bojonegoro menyumbangkan 25 persen dari target produksi minyak nasional sebanyak sejuta barel per hari.  Sebagian pangan berasal dari lahan-lahan hutan Perhutani (Kom-Pht/Bjn/Rafik)

Editor: DKR

Copyright©2016