KEDU UTARA, PERHUTANI (05/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, menerima kunjungan calon investor dari Pondok Pesantren (Ponpes) Siwatu, dalam rangka penjajakan kerja sama pengembangan agroforestry kopi di kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kleseman, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonosobo, Kamis, (04/12).

Kunjungan tersebut disambut oleh Kepala BKPH Wonosobo beserta jajaran, yang diawali diskusi mengenai peluang pengembangan tanaman kopi di bawah tegakan serta dilanjutkan dengan peninjauan lokasi budidaya. Ponpes Siwatu hadir sebagai calon investor sekaligus mitra pengembangan agroforestry mengingat lembaga tersebut tengah memperluas pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan hidup.

Dalam diskusi, Perhutani memaparkan potensi kawasan hutan di RPH Kleseman, yang dinilai ideal untuk pengembangan kopi. Faktor iklim, ketinggian, dan tutupan tegakan menjadi pendukung utama keberhasilan tanaman kopi di wilayah tersebut. Model agroforestry kopi juga dinilai mampu memberikan manfaat ganda, yaitu peningkatan produktivitas lahan serta pemberdayaan masyarakat dan lembaga mitra secara berkelanjutan tanpa mengurangi fungsi ekologis hutan.

Administratur KPH Kedu Utara, melalui Kepala BKPH Wonosobo, menegaskan bahwa Perhutani siap membuka ruang kolaborasi produktif yang tetap berorientasi pada kelestarian hutan.

“Kerja sama agroforestry kopi menjadi salah satu peluang yang Perhutani dorong karena memberikan manfaat ekonomi tanpa mengurangi fungsi ekologis hutan. Perhutani menyambut baik kehadiran Ponpes Siwatu sebagai calon investor, dan berharap pembahasan ini dapat berlanjut ke tahap kemitraan resmi,” ujarnya.

Usai diskusi, rombongan melaksanakan survei lapangan untuk meninjau kondisi tegakan, aksesibilitas kawasan, serta luas potensi lahan yang dapat dimanfaatkan. Pemaparan teknis ini menjadi dasar awal dalam penyusunan perencanaan kerja sama yang lebih detail.

Perwakilan Ponpes Siwatu, Gus Rosun, menyampaikan ketertarikannya terhadap peluang pengembangan kopi di kawasan hutan.

“Kami melihat potensi baik dalam pengembangan kopi di bawah tegakan. Selain bernilai ekonomi, program ini sejalan dengan visi pesantren untuk membangun kemandirian melalui sektor pertanian ramah lingkungan,” ungkapnya.

Melalui kunjungan ini, kedua pihak sepakat melanjutkan komunikasi guna memperkuat kerja sama yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem hutan di wilayah Wonosobo. Kegiatan berjalan lancar dan ditutup dengan kesepahaman awal untuk menindaklanjuti koordinasi teknis pada pertemuan selanjutnya. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)

Editor: Tri

Copyright © 2025