0-Dirut kinerja 2014

Dok.Kom-PHT/Kanpus @2015

Perhutani, Jakarta (03/3) | Tahun 2014 Perum Perhutani ditetapkan sebagai Holding BUMN Kehutanan dengan bergabungnya PT. Inhutani I, II, III, IV, V, sehingga kini Perum Perhutani memiliki 8 anak perusahaan termasuk PT. Perhutani Anugerah Kimia (PAK), PT Palawi Resosis dan PT BUMN HL.

Dengan bergabungnya PT. Inhutani I-V ditambah 3 Anak Perusahaan Exsisting, yaitu PT.Palawi Risorsis, PT. Perhutani Anugrah Kimia dan PT. BUMN Hijau maka anak perusahaan Perum Perhutani menjadi 8 Perusahaan. Dari 8 Perusahaan tersebut Perum Perhutani adalah pengendali karena masing-masing sahamnya mayoritas dipegang oleh Perum Perhutani.

Direksi yang ditugasi mengelola perusahaan, harus melakukan terobosan, pembaharuan, serta upaya menangkap peluang yang meski dilakukan dengan penuh perhitungan dalam menghadapi resiko usaha, sebagaimana layaknya sebuah bisnis, bisa memberikan keuntungan dan bisa juga mengalami kerugian, karena itu Direksi berusaha konsisten menjalankan Road Map Perusahaan adalah, ERA 1 (2013-2014) fokus kepada Pembenahan Proses dan Bisnis Inti dengan semangat “Getting The Basics Rights”, ERA 2 (2015-2017) focus kepada upaya mendorong pertumbuhan dengan memantapkan potensi bisnis turunan dan pendukung dengan semangat ” Harnessing Potentials”, ERA 3 (2018-2020)  focus menjaga pertumbuhan berkelanjutan bertumpu kepada perbaikan terus menerus dengan semangat “Sustaining Growth”.

Untuk mewujudkan Road Map itu, strategi pengelolaan keuangan melakukan hijrah dari pengelolaan keuangan yang tradisional menjadi modern seperti pengunaan ERP, CMS dan membatasi Transaksi Tunai.

Surat Edaran K. BUMN No. SE 07/MBU/09/2014 tanggal 19 September 2014 untuk meningkatkan penetapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate govermence) khususnya prinsip transparansi pada Kementrian  BUMN, maka BUMN perlu mengumumkan iktisar Laporan Keuangan Tahunan dan Laporan Keuangan BUMN.

Hasil evaluasi kinerja perusahaan tahun 2014, Perhutani mencetak laba bersih Rp. 380 Miliar atau 186 % dari pendapatan yang diperoleh tahun 2013.

Capaian kinerja laba 2014 ini lebih tinggi dari laba tahun 2013 sebesar Rp. 207 Milyar, laba 2012 sebesar Rp. 202 Milyar, laba 2011 sebesar Rp. 149 Milyar dan 2010 sebesar Rp. 156 Milyar.

Pendapatan Perum Perhutani 2014 mencapai Rp. 4,604 Trilyun rata-rata pertumbuhan pendapatan 5 tahun terakhir sebesar 15%, rata–rata pertumbuhan biaya sebesar 14%. Pertumbuhan biaya mengalami penurunan pada tahun 2012 sesuai dengan kebijakan efisiensi dan pengendalian biaya. Sementara itu rata-rata pertumbuhan laba usaha sebesar 26% dan capaian rupiahnya per tahun mengalami peningkatan.

Perusahaan terus meningkatkan kontribusi pendapatan dari sektor non kayu. Komposisi pendapatan dari Kayu dan Non Kayu tahun 2014 sebesar 49% : 51 %.

Kinerja aspek keuangan untuk tingkat kesehatan perusahaan BUMN menunjukan kategori AA atau SEHAT dengan total Skor 87,26 berdas arkan penilaian dari BUMN sesuai SK Menteri BUMN KEP-100/MBU/2002.

Sejak tahun 1992 sampai saat ini Perum Perhutani bekerjasama dengan masyarakat desa hutan melalui Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Lebih dari 5.289 desa hutan ada di wilayah Perum Perhutani dan telah bekerjasama dengan Perum Perhutani melalui 5.289 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), 925 Koperasi MDH dan 3.847 usaha produktif LMDH.

Manfaat yang diperoleh masyarakat desa melalui LMDH antara lain : produk pangan (Padi, palawija), pakan ternak dan bagi hasil dari produksi hutan kayu dan non kayu yang mencapai Rp 286,5 Milyar sejak tahun 2002

Perum Perhutani juga mendukung kebijakan kedaulatan pangan pemerintah. Hal ini diimplementasikan salah satunya melalui sistem integrated farming. Ujicoba dilakukan bekerjasama dengan UGM dan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah sejak tahun 2014 telah diperoleh hasilnya dan akan dipanen presiden RI di Randublatung-Cepu.

Selain itu untuk kegiatan sosial Perum Perhutani adalah pemberian dana bantuan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Perhutani dalam bentuk pinjaman berbunga rendah untuk modal kerja sebesar Rp 98.970.172.348,- dan hibah sebesar Rp. 17.692.462.322,- untuk 14.361 mitra binaan di desa-desa hutan. Dana pinjaman tersebut sebagian disalurkan kepada kepada 1.850 kelompok LMDH dengan nilai Rp 17.383.750.000,- untuk wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat Banten. (Kom-PHT/Kanpus).