BANTEN, PERHUTANI (04/03/2021) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten menghadiri kunjungan kerja Kementerian dari Kabinet Indonesia Maju dalam rangka penanaman tanaman mangrove secara nasional tahun 2021 yang berlokasi di kawasan Hutan Lindung petak 18 luas 35,00 hektar, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tangerang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Serang, wilayah administratif Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten pada Rabu (03/03).

Hadir dalam acara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Komarves) Luhut B. Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono Prawiraatmadja beserta jajaran, Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro beserta jajaran, Administratur KPH Banten Noor Rochman beserta jajaran dan Bupati Tangerang.

Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro menyampaikan bahwa tanaman mangrove memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia, terutama melindungi dari dampak perubahan iklim dan juga dapat menahan ombak besar karena angin kencang dan tsunami, serta menjadi lokasi pariwisata yang cukup menarik.

“Perum Perhutani khususnya KPH Banten akan terus mendukung program pemerintah pusat dalam merehabilitasi hutan mangrove di wilayah Tangerang, khususnya di areal pengelolaan Perum Perhutani, dan mengajak semua pihak termasuk masyarakat Kabupaten Tangerang untuk menjaga kelestraian hutan mangrove tersebut,” pungkasnya.

Sementara itu, Luhut B. Pandjaitan mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia sudah berkomitmen akan melakukan rehabilitasi hutan mangrove agar mencapai 600.000 Ha dalam 4 tahun ke depan dengan melibatkan multi stakeholder.

“Dengan demikian target rehabilitasi mangrove per tahun adalah seluas 150 ribu hektar, dan program ini merupakan yang terbesar di dunia. Indonesia saat ini memiliki area mangrove seluas 3,31 juta hektar, diantara area tersebut sebanyak 637,624 hektar dalam kondisi kritis, sehingga perlu dilakukan pemulihan ekosistem,” ujarnya.

“Hal ini sangat penting untuk dilakukan, karena luas mangrove yang ada di Indonesia telah mencapai 20% dari jumlah keseluruhan sebaran mangrove di dunia, dengan simbolis  penanaman mangrove ini menandakan bahwa mulai hari ini kita semua harus bergerak cepat untuk mengejar target rehabilitasi mangrove tahun ini seluas 150 ribu hektar,” ucapnya. (Kom-PHT /Btn/AJB)

Editor : Ywn
Copyright©2021