KUNINGAN, PERHUTANI (03/08/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan menghadiri rapat pembahasan penanggulangan konflik antara warga dan satwa liar yang memangsa ternak kambing milik warga Desa Hantara, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan. Rapat digelar bersama Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat, mencakup wilayah kerja RPH Ciniru, BKPH Garawangi, bertempat di Ruang Rapat Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Kuningan, Rabu (30/07).

Acara tersebut dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Beni Prihayatno, Wakil Administratur/KSKPH Kuningan Tatang Koswara, Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat Agus Arianto, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan A. Taufik Rohman, serta perwakilan Asisten Perekonomian dan SDA Sekda Kabupaten Kuningan Wawan Setiawan, dan para camat di wilayah terkait.

Dalam keterangannya, Tatang Koswara menegaskan bahwa penanganan satwa liar ini harus dilakukan dengan hati-hati, mengingat hewan yang diduga harimau merupakan satwa dilindungi yang berpotensi membahayakan masyarakat.

“Kami mengimbau para kepala desa agar mengajak warganya meningkatkan patroli malam, serta meminta anak-anak untuk tidak bermain terlalu jauh dari rumah dalam situasi seperti ini,” ujarnya.

Sementara itu, Agus Arianto selaku Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat menjelaskan bahwa ancaman satwa liar ini telah meresahkan warga dan mengganggu aktivitas petani, pekebun, dan peternak kambing.

“Kami mengimbau warga agar selalu waspada saat beraktivitas di kebun maupun saat berjalan pada malam hari. Kami akan memasang kamera trap untuk memantau pergerakan satwa liar, sekaligus mensosialisasikan pembuatan kandang Tiger Proof Enclosure (TPE) dengan pagar kawat berduri dan atap tertutup sebagai langkah pencegahan dini,” jelasnya.

Selain itu, pihak KSDA juga berencana memasang perangkap dengan umpan ayam di sekitar pemukiman warga. Hasil pemantauan dari kamera trap diharapkan dapat membantu mengamankan satwa liar tersebut sekaligus menjaga keselamatan masyarakat. (Kom-PHT/Kng/Ddi)

Editor: EM

Copyright © 2025