BOGOR, PERHUTANI (25/10/2023) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor dan Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sosialisasikan penelitian agroforestri jati tanaman Garut, di Desa Barengkok, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, bertempat di Kantor Desa Barengkok, pada Selasa (24/10).
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Parung Panjang Herul Nugraha beserta jajaran, segenap tim dari Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN Murniati beserta jajaran, Kepala Desa Barengkok Hermawan, dan segenap anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Desa Barengkok.
Pada kesempatan tersebut, Administratur KPH Bogor melalui Herul Nugraha mengatakan bahwa Perum Perhutani kerja sama ini sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) No. 54/041.4/PKS-KK/BGR/DIVRE JANTEN/2023. Oleh karena itu, pihaknya memfasilitasi penanaman tanaman Garut dengan menyediakan demplot penelitian dengan pola Pengembangan Lahan di bawah Tegakkan (PLDT) atau sistem agroforestri dengan tanaman jati.
“Kami mendukung sosialisasi tanaman Garut ini karena salah satu sumber pangan yang potensial sebagai alternatif guna diversifikasi tanaman pangan di masyarakat,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Murniati menjelaskan bahwa penelitian memiliki manfaat dan kegunaan cukup banyak. Diantaranya selain menjadi bahan atau sumber pangan alternatif untuk ketahanan pangan, juga tanaman Garut bisa untuk bahan baku industri farmasi dan kosmetik, sehingga bisa bernilai ekonomi tinggi.
“Kami harap dengan sosialisasi ini, masyarakat tertarik untuk menanam tanaman Garut ini atau biasa disebut tanaman patat dengan mengikuti teknis menanam, perawatan, pra dan pascapanen. Kami dan Perum Perhutani akan menyiapkan demplot penelitian tanaman Garut di petak 28B Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Maribaya, BKPH Parung Panjang dengan luas 0,25 ha,” jelasnya. (Kom-PHT/Gin/Bgr)
Editor : YR
Copyright©2023