MANTINGAN, PERHUTANI (15/02/2023) | Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan bersama dengan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kabupaten Blora menggelar pelatihan pembuatan enzim bersama dengan Kelompok Tani Hutan, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) serta Ikatan Istri Karyawan Perhutani (IIK). Kegiatan dilaksanakan di Wana Wisata Kartini Mantingan, Rabu (15/02).

Administratur KPH Mantingan melalui wakilnya, Dwi Anggoro Kasih yang didampingi Kepala Sub Seksi (KSS) Kemitraan Produktif Ismartoyo yang hadir dalam kegiatan pelatihan mengatakan harapan semoga dengan adanya kegiatan pelatihan pembuatan enzim ini dapat menambah pengalaman dan wawasan untuk  LMDH, IIK maupun kelompok wanita tani.

“Pelatihan pembuatan enzim ini adalah hal baru yang nantinya bisa dikembangkan oleh kelompok tani, maupun IIK untuk pertanian maupun bahan penjernih yang ramah lingkungan. Kegiatan ini juga mengedukasi kepada ibu untuk memanfaatkan bahan-bahan eco enzim yang sangat mudah didapat di lingkungan sekitar,” ujarnya.

Ketua Komisi Kesaksian dan Pelayanan GKI Blora, Daniel Dumadi menjelaskan bahwa eco enzim adalah cairan alami serba guna yang merupakan hasil fermentasi dari kulit buah, potongan sayuran, sisa buah maupun buah lain yang mudah untuk dikelupas dan lunak kulitnya.

“Lama pembuatan eco enzim ini sekitar 90 hari atau 3 bulan. Eco enzim ditemukan dan dikembangkan oleh Dr Rosukon Poompanvong pendiri Asosiasi Pertanian organik Thailand yang melakukan penelitian sejak tahun 1980 an. Eco enzim kemudian diperkenalkan lebih  luas oleh Dr. Joean Oon seorang peneliti dari Naturopathi dari Penang Malaysia,” jelasnya.

Cara membuat eco enzyme tuangkan air sebanyak 6 liter air tambahkan molase sebanyak 600 ml dan diaduk hingga rata. Bekas botol molase diberi air yang sudah dicampur sisa-sisa molase dalam botol bersih. Setelah bercampur semua masukkan irisan buah secukupnya dari 3 bahan kulit buah dan tutup hingga dengan plastik tebal hingga rapat supaya terbebas dari bakteri yang ada.

Setelah tiga bulan baru kita buka atau panen larutan eco enzyme yang sudah memiliki warna coklat dan aroma asam yang segar. Bila sudah jadi kita saring dan masukkan ke botol-botol kecil, kita tutup rapat dan siap untuk digunakan.

Kendalanya bila selama 3 minggu kita kontrol dan kita amati terdapat bahan organik mengambang diatas permukaan air, ada belatung didalam wadah, berwarna hitam dan berbau got (tidak sedap), atau apakah ada lapisan jamur putih/ coklat, ada lapisan jely maka larutan harus diperbaiki dengan kita jemur agar kena sinar matahari selama 30 menit sampai 3 hari.

Periksa hari ke 7 sejak penjemuran bila masih terdapat bau got dan jamur hitam atau hijau maka kita beri gula/ molase sesuai dengan takaran awal dan kita tutup kembali dan tambahkan  waktu fermentasi selama 1 bulan. Dengan membuat Eco Enzyme berarti kita turut melestarikan bumi dan rumah kita bersama. (Kom-PHT/Mnt/Sgt)

Editor : Aas

Copyright©2023