KEDU SELATAN, PERHUTANI (17/09/2021) | Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial Perum Perhutani Natalas Anis Harjanto dan Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rachman Fery Isfianto melakukan kunjungan kerja ke wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan, Divisi Regional Jawa Tengah yang ada di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen, Kamis (16/09).

Hadir dalam kegiatan, Direktur Keuangan PTPN Fajar Karyanto, Kepala Divisi Regional Jawa Tengah Budi Widodo, Administratur KPH Kedu Selatan beserta jajaran.

Kunjungan kerja dalam rangka melihat dari dekat pengelolaan hutan di Jawa Tengah ini diawali dengan melihat lokasi sadapan dan wisata alam Badan Otorita Borobudur (BOB) dan Mliwis Hills wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Purworejo, dilanjutkan ke kawasan wisata alam Menganti wilayah BKPH Gombong Selatan. Di lokasi sadapan, tim juga melihat produk Agroforestry seperti kopi, gula kelapa, salak, durian yang ditanam Masyarakat Desa Hutan.

Kepala Divisi Regional Jawa Tengah, Budi Widodo memberikan gambaran singkat proses pengelolaan hutan di Jawa Tengah.

“Divre Jateng memaksimalkan seluruh petak hutan untuk dapat menghasilkan dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan perusahaan terutama di sektor kayu, getah, agroforestry serta wisata alam, namun tentunya disesuaikan dengan situasi ekologisnya,” jelas Budi.

Dalam sambutannya Rahman Fery Isfianto menyampaikan pesan Menteri BUMN agar BUMN terus bisa memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.

“Perhutani memegang peranan karena kita hidup dengan lingkungan, kita harus merespon positif lingkungan, supaya lingkungan bisa sustain, apa yang diambil dari lingkungan ini nantinya juga akan kembali ke alam, bagaimana kita menyikapi sehingga Perhutani bisa sustain juga,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rahman menambahkan terkait bidang wisata agar sinergi masyarakat dengan Perhutani terus dilanjutkan, sehingga terjalin kerjasama yang saling menguntungkan.

“Mari bersama-sama kita jaga hutan ini, agar tetap agar anak-cucu kelak tetap dapat dapat menikmatinya,” lanjutnya.

Tim kemudian melanjutkan kunjungan ke Glamping D’Loano yang menjadi destinasti wisata alam petualangan dan budaya skala internasional. Borobudur Highland seluas 309 Ha, terbagi atas 259 Ha merupakan status kerjasama denga Perhutani, sedangkan sisanya 50 Ha, merupakan status hak pengelolaan lahan (HPL) zona otorita Borobudur.(Kom-PHT/Kds/Rwi)

Editor : Ywn
Copyright©2021