BANYUMAS TIMUR, PERHUTANI (30/10/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur menggelar pertemuan dengan Koperasi Masyarakat Perhutanan Sosial (KMPS) Margo Mulyo dalam rangka membahas rencana kerja sama penanaman tanaman jenitri di bawah tegakan pinus. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Polisi Hutan Mobil (Polhutmob) Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, pada Rabu (29/10).

Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Ketua dan Sekretaris KMPS Margo Mulyo, Wakil Administratur KPH Banyumas Timur, Kepala Seksi Madya Produksi dan Ekowisata, Kepala Seksi Madya Sumber Daya Hutan, Kepala Sub Seksi Pengembangan Bisnis, Kepala Sub Seksi Agroforestry dan Ekowisata, Kepala Sub Seksi Hukum, Kepatuhan, Agraria dan Kompers, Kepala Sub Seksi Kemitraan Produktif, Kepala Sub Seksi Pembinaan SDH, Kepala Sub Seksi Perencanaan, Pabin Jagawana Polhutmob, Kepala BKPH Kebasen, Kepala RPH Kalirajut, serta Danru Polhutmob KPH Banyumas Timur.

Administratur KPH Banyumas Timur melalui Wakil Administratur, Maman, menyampaikan bahwa pertemuan ini menjadi momentum penting untuk menyusun strategi dan rencana kerja sama penanaman jenitri di bawah tegakan tanpa mengganggu keberlangsungan tanaman pokok pinus.

“Saya atas nama Perhutani berharap pertemuan ini menjadi ajang untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide kreatif dalam mengembangkan tanaman jenitri yang berkelanjutan. Mari kita bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian hutan,” ujarnya.

Kepala Seksi Madya Produksi dan Ekowisata, Yayan Setiawan, menambahkan bahwa aspek perawatan tanaman pokok pinus harus menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan program ini.

“Penting bagi Perhutani untuk menegaskan kembali tanggung jawab dari KMPS dalam hal perawatan dan pengelolaan tanaman, agar tidak terjadi gangguan terhadap pohon pinus di masa mendatang,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua KMPS Margo Mulyo, Aris Mulyono Narjan, menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kepercayaan dari Perhutani. Ia menegaskan bahwa kerja sama yang kuat akan menjadi kunci keberhasilan program tersebut.

“Dengan sinergi dan komitmen bersama, kita dapat mencapai target pertumbuhan tanaman pokok pinus hingga 100%. Ini bukan sekadar target, tetapi wujud nyata komitmen kita dalam melestarikan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan pengembangan tanaman jenitri di bawah tegakan dapat menjadi model agroforestry produktif yang tetap menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan ekologi di kawasan hutan. (Kom-PHT/Byt/Str)

Editor: Tri

Copyright © 2025