BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (08/07/2019) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan bersama komunitas peselancar yang tergabung dalam ‘Pulomerah Board Riders’ (PMBR) dan ‘Persatuan Selancar Ombak’ (PSOI) menggelar ajang kompetisi surfing di wisata Pulomerah yang dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu 6-7 Juli 2019.
Perhelatan adu ketangkasan yang bertajuk ‘Gandrung Surf Competition 2019’ ini diikuti lebih 100 peserta dari berbagai daerah dan mancanegara. Event ini melombakan 5 katagori, yakni kategori under 12, under 16, long board, women division dan open division.
Ketua panitia lomba, Suyitno dalam laporannya saat opening ceremony menyampaikan meski kompetisi ini bersifat lokal, tetapi diikuti para surfer dari beberapa daerah di Indonesia, bahkan dari mancanegara juga hadir antara lain Republik Cheko, Australia, Korea Selatan dan Perancis. “Antusiasme peserta untuk mengikuti event ini sangat tinggi, lebih dari 100 orang telah mendaftarkan secara online,” jelas Suyitno (6/7).
Sementara itu Administratur Perhutani Banyuwangi Selatan, Nur Budi Susatyo dalam sambutannya menyampaikan dengan melihat besarnya antusiasme peserta serta tingginya minat penonton, Pantai Pulomerah siap untuk menjadikan kompetisi surfing sebagai agenda tahunan. “Ke depan bisa ditingkatkan menjadi event yang lebih besar dan bertaraf internasional,” katanya.
Dia berharap Pulomerah bisa memberikan arena yang menyenangkan bagi peselancar di Indonesia dan penyuka selancar dunia. Ia juga menyampaikan dengan seringnya diselenggarakan kompetisi surfing, nantinya akan tumbuh peselancar-peselancar lokal yang tangguh dan mampu berprestasi di tingkat internasional.
“Semoga akan lahir bibit-bibit muda dari ‘Gandrung Surf Competition 2019’ ini yang akan membuat kita bangga di masa mendatang, tentunya dengan adanya kegiatan ini bisa menarik wisatawan untuk datang ke wisata Pulomerah,” pungkasnya.
Ditempat terpisah secara live streaming Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dalam opening ceremony berpesan agar masyarakat di Pulomerah bisa menjadi tuan rumah yang baik, selalu menjaga kebersihan dan kerapihan kawasan pantai.
Azwar menambahkan bahwa pihaknya telah mendengarkan paparan Perhutani dan menyetujui grand design pengembangan wisata Pulomerah dengan bangunan yang apik dan mangadopsi gaya khas Osing sebagai budaya lokal Banyuwangi.
“Saya berharap pembangunan segera dilakukan dan para pelaku usaha di Pulomerah mau ditata sehingga Pulau merah akan menjadi kawasan yang lebih indah, dengan pantai yang bersih, rapi dan nyaman,” pungkasnya. ( Kom-PHT/Bws/Muk)
Editor : Ywn
Copyright©2019