NGANJUK, PERHUTANI (17/07/2019) | Memasuki musim kemarau panjang Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menggelar Apel Siaga Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan yang dilaksanakan di Magersaren Maguan petak 154 Resort Pangkuan Hutan (RPH) Klonggean Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Berbek, Rabu (17/7).
Apel tersebut diikuti oleh jajaran manajemen Perhutani KPH Nganjuk, Segenap Asisten Perhutani (Asper) Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH), Mandor Polisi Hutan dan Teritorial, serta Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan tokoh masyarakat juga stakeholder lainnyan.
Dalam arahannya Administratur KPH Nganjuk Bambang Cahyo Purnomo mengatakan bahwa pada musim kemarau ini potensi terjadinya kebakaran hutan sangat tinggi oleh karena itu semua jajaran di Perhutani KPH Nganjuk, LMDH dan tokoh-tokoh masyarakat untuk mengajak masyarakat agar tidak melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan kebakaran hutan, khususnya di hutan jati yang rawan terhadap kebakaran.
“Kebakaran biasanya terjadi akibat kesengajaan dan faktor lainnya, padahal dampak dari kebakaran hutan sangat besar terhadap kerusakan keanekaragaman hayati hutan, merusak sumber mata air dan mengganggu pertumbuhan tanaman kehutanan. Kita harus lakukan upaya-upaya pencegahan, salah satunya memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” jelasnya.
Ketua LMDH Sidomakmur Mohammad Arbai dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa pihaknya juga akanterus melakukan sosialisasi kepada anggotanya dan masyarakat di desanya, bahkan khusus untuk LMDH Sidomakmur sudah membentuk Pasukan Pengamanan Masyarakat (PAM) Swakarsa dan mengadakan sudah mensosialisasi bahaya akibat kebakaran hutan yang kerjasama dengan Balai Pengedalian Kebakaran Hutan dan Lahan yang berkantor di Bali beberapa waktu lalu.
Usai apel siaga dilanjutkan dengan penyerahan sarana prasarana pengendalian kebakaran, simulasi ilaran dan demontrasi cara mengendalikan kebakaran hutan dengan peralatan yang sederhana sampai dengan peralatan yang modern. (Kom-PHT/Ngj/Srlt)
Editor : Ywn
Copyright©2019