PURWODADI, PERHUTANI (29/10/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi terus berperan aktif dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Salah satu wujud nyata komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan penanaman tebu kemitraan di petak 132B seluas 12,48 hektare wilayah Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sengker, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jatipohon, pada Selasa (28/10).
Kegiatan penanaman ini melibatkan jajaran petugas Perhutani BKPH Jatipohon bersama anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Jati Luhur dan warga sekitar hutan. Sebanyak 35 orang tenaga kerja terlibat langsung dalam kegiatan tersebut, mulai dari pengolahan lahan hingga penanaman bibit tebu di lapangan.
Administratur KPH Purwodadi melalui Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jatipohon, Tutut Sugianto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya nyata Perhutani dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
“Perhutani tidak hanya berfokus pada pengelolaan hutan secara lestari, tetapi juga berupaya agar lahan hutan produktif dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Program tebu kemitraan ini menjadi bentuk sinergi antara Perhutani dan masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua LMDH Jati Luhur, Sukindar, menyampaikan apresiasi atas kemitraan yang telah terjalin baik antara Perhutani dan LMDH di wilayah RPH Sengker.
“Kami senang bisa dilibatkan dalam program ini. Selain menambah pendapatan anggota, kegiatan ini juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar. Harapan kami, kerja sama ini terus berlanjut dan memberi manfaat bagi semua pihak,” tuturnya.
Hal senada disampaikan oleh Sumarno, salah satu warga Desa Lebak yang ikut serta sebagai tenaga kerja penanaman. “Kami merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. Selain menambah penghasilan, kami juga ikut menjaga dan merawat hutan di sekitar desa kami,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, Perhutani berharap kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat desa hutan terus meningkat sehingga pengelolaan hutan produktif dapat berjalan selaras dengan tujuan pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan nasional. (Kom-PHT/Pwd/Aris)
Editor: Tri
Copyright © 2025