GUNDIH, PERHUTANI (13/06/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Harum, Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, melaksanakan kerja bakti memperbaiki alur jalan akses angkutan produksi kayu di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Juron, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Dalen, pada Rabu (11/06).

Perbaikan jalan dilakukan dengan cara pengerasan badan jalan menggunakan material pasir dan batu. Jalan yang sebelumnya becek dan sulit dilalui saat hujan, kini dapat dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat dengan lebih lancar. Kegiatan kerja bakti ini melibatkan seluruh karyawan Perhutani BKPH Dalen yang dibantu oleh 30 orang anggota LMDH Sumber Harum.

Administratur KPH Gundih melalui Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Dalen, Budi Hermawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi dan kerja sama yang baik antara Perhutani dan LMDH.

“Perhutani sangat mendukung dan memberikan apresiasi kepada seluruh anggota LMDH serta jajaran petugas Perhutani yang telah melakukan kerja bakti memperbaiki Alur C sepanjang 1,8 kilometer di petak 61c2. Jalur ini merupakan satu-satunya akses untuk kegiatan angkutan tebangan dari RPH Juron menuju Tempat Penimbunan Kayu (TPK),” ujarnya.

Menurutnya, kerja sama seperti ini harus terus ditingkatkan agar proses produksi di KPH Gundih dapat berjalan lancar. “Jika kegiatan produksi lancar, maka kita akan mampu memenuhi target produksi kayu. Bila target tercapai, masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam LMDH juga dapat menikmati hasilnya melalui skema sharing produksi kayu,” ungkap Budi.

Sementara itu, Ketua LMDH Sumber Harum, Sudarto, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Perhutani. “Kami berharap kerja sama antara Perhutani dan LMDH Sumber Harum dapat terus terjalin, sehingga mampu meningkatkan produktivitas Perhutani dan pada akhirnya mensejahterakan masyarakat sekitar hutan,” katanya.

Dengan diperbaikinya akses jalan ini, diharapkan tidak hanya mempermudah angkutan produksi tebangan, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk mengangkut hasil polowijo ke pasar desa terdekat. (Kom-PHT/Gdh/Dwi )

Editor: Tri

Copyright © 2025