KEDU UTARA, PERHUTANI (26/11/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, melalui Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Temanggung kembali memperkuat kemitraan dengan masyarakat desa hutan melalui kegiatan penanaman kopi di Petak 7, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kwadungan, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, pada Selasa (25/11). Kegiatan ini melibatkan jajaran Perhutani bersama pengurus dan anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Makmur sebagai upaya pemanfaatan kawasan hutan secara produktif sekaligus menjaga fungsi ekologis.
Penanaman kopi dipilih sebagai langkah mendorong masyarakat beralih ke tanaman yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dan berkelanjutan. Selain menghasilkan komoditas bernilai jual, tanaman ini juga mampu membantu menjaga kestabilan tanah dan mengurangi potensi erosi.
Dalam pelaksanaannya, Perhutani memastikan pendampingan penuh kepada masyarakat, mulai dari teknik penanaman hingga perawatan tanaman. Pendampingan ini dilakukan guna memastikan tanaman tumbuh optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa hutan.
Administratur KPH Kedu Utara, melalui Kepala BKPH Temanggung, Riry Osmaroza, menyampaikan bahwa program penanaman kopi merupakan bentuk komitmen Perhutani dalam meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan lahan hutan yang tepat dan lestari.
“Tanaman kopi memiliki nilai ekonomi dan fungsi konservasi yang kuat. Melalui kegiatan ini, Perhutani ingin memastikan masyarakat memperoleh manfaat langsung sekaligus memahami pentingnya menjaga kelestarian kawasan hutan,” ujar Riry.
Ia, menambahkan bahwa pendampingan pascapenanaman juga akan terus dilakukan agar tanaman kopi dapat berkembang dengan baik. Menurutnya, keberhasilan program sangat bergantung pada pendampingan jangka panjang sehingga masyarakat dapat mengelola budidaya kopi secara mandiri ke depan.
“Pendampingan tidak hanya sebatas menanam. Perhutani memastikan masyarakat mendapatkan pengetahuan budidaya sehingga mampu mengelolanya sendiri di masa mendatang,” katanya.
Sementara itu, salah satu anggota LMDH Rimba Makmur, Jito, menyampaikan apresiasi atas dukungan Perhutani dalam pengembangan tanaman kopi. Ia menilai bahwa program ini memberi peluang baru bagi warga untuk meningkatkan pendapatan tanpa mengabaikan kelestarian hutan.
“Kami berterima kasih atas pendampingan yang diberikan. Semoga tanaman kopi ini dapat menjadi sumber ekonomi yang berkelanjutan bagi keluarga kami,” ujarnya.
Program penanaman kopi ini diharapkan mampu memperluas partisipasi masyarakat dalam menjaga kawasan hutan. Selain memiliki nilai ekonomi, tanaman berkambium dalam seperti kopi juga membantu menjaga kualitas tanah dan air. Melalui sinergi yang terus dibangun, Perhutani optimis kawasan hutan di RPH Kwadungan, dapat berkembang menjadi wilayah pengelolaan hutan yang produktif namun tetap berlandaskan prinsip kelestarian. Kegiatan ini juga mempertegas peran Perhutani sebagai mitra masyarakat dalam pengembangan usaha berbasis hasil hutan yang berkelanjutan. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)
Editor: Tri
Copyright © 2025