KENDAL, PERHUTANI (23/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal mengajak mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan pengamatan di area persemaian stek pucuk di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pucungkerep, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Subah, Selasa (23/12).
Administratur KPH Kendal melalui Asisten Perhutani (Asper) BKPH Subah, Budi Kariyanto, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian perkuliahan yang harus ditempuh oleh mahasiswa. Ia menjelaskan bahwa BKPH Subah juga kerap menjadi objek praktik lapangan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, salah satunya Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Jambi, sehingga jajaran Perhutani sudah terbiasa mendampingi kegiatan praktik lapangan mahasiswa.
“Kebetulan saat ini kami mendampingi mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM dari Departemen Silvikultur Intensif. Korelasi kegiatan silvikultur ini adalah pengembangan teknik pembuatan persemaian jati stek pucuk yang lebih populer disebut bibit jati SP. Para mahasiswa melakukan pengamatan mulai dari persiapan media tanam, lokasi kebun pangkas, hingga teknik pengakaran atau aklimatisasi menuju bedeng induksi sampai bibit jati siap tanam atau berada di seeding area,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam kegiatan silvikultur tersebut mahasiswa juga melakukan pengamatan secara teliti terhadap proses pengakaran dan pemilihan pucuk yang berkualitas. Hal ini bertujuan agar dalam pembuatan persemaian dapat menghasilkan tingkat pertumbuhan akar yang lebih tinggi sehingga persentase tumbuh bibit dapat maksimal.
Sementara itu, perwakilan mahasiswa, Dinda Putri Siwi, menyampaikan terima kasih kepada Perum Perhutani KPH Kendal, khususnya kepada Asisten Perhutani BKPH Subah, yang telah memberikan arahan, petunjuk, serta ilmu dan pengalaman selama kegiatan Silvikultur Intensif. Ia mengungkapkan bahwa para mahasiswa mendapatkan banyak pembelajaran karena kegiatan silvikultur tidak hanya dilakukan secara teori, tetapi juga langsung di lapangan yang memiliki berbagai kendala yang tidak selalu tertulis dalam teori.
“Dengan adanya praktik ini, tentunya menambah khazanah pengetahuan kami dalam melaksanakan kegiatan Silvikultur Intensif, khususnya terkait tata cara pembuatan persemaian stek pucuk,” ujarnya.
Menutup penyampaiannya, ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama kegiatan berlangsung para mahasiswa mengganggu atau menambah beban pekerjaan jajaran Perhutani. Ia berharap kegiatan tersebut dapat menjadi amal baik bagi semua pihak serta menjadi pengalaman dan pembelajaran penting bagi mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan Silvikultur Intensif. (Kom-PHT/Knd/MWN)
Editor: Tri
Copyright © 2025