Perhutani Perhutani dan Pemkab Sukabumi Perkuat Sinergi Lindungi Sumber Air Hutan |

SUKABUMI, PERHUTANI (26/06/2025) | Dalam upaya memperkuat sinergi perlindungan sumber daya alam, khususnya pelestarian sumber air di kawasan hutan, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sukabumi menerima kunjungan kerja dari perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi, yang dipimpin oleh Sekretariat Daerah (Setda) Bidang Sumber Daya Alam (SDA), pada Kamis (26/06). Pertemuan ini menjadi momentum strategis untuk mendorong kolaborasi multipihak dalam menjaga kelestarian sumber air sebagai aset vital kehidupan.

Administratur KPH Sukabumi, Tofik Hidayat, menyampaikan bahwa Perhutani berkomitmen memperkuat pengelolaan hutan lestari dengan menempatkan sumber air sebagai salah satu fokus utama dalam perlindungan kawasan.
“Kami menyambut baik inisiatif Pemda dalam memperkuat sinergi pelestarian lingkungan. Perhutani siap berkolaborasi dalam menjaga keberlanjutan daerah tangkapan air, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat sekitar hutan dalam berbagai program konservasi,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pelestarian sumber air bukan hanya persoalan teknis kehutanan, tetapi menyangkut keberlangsungan hidup masyarakat, pertanian, dan ekosistem secara keseluruhan.

Dari pihak Pemkab Sukabumi, hadir Yadi Supriadi selaku Subkoordinator PKKP SDA dan Agus Hilman dari Bidang Perumahan dan Permukiman. Dalam pertemuan tersebut, mereka menegaskan bahwa sumber air di kawasan hutan memiliki peran strategis dalam mendukung penyediaan air bersih, keberlanjutan pertanian, hingga mitigasi bencana lingkungan.

“Sumber air di hutan harus dipelihara dengan baik karena menjadi penopang utama kehidupan masyarakat. Ini adalah tanggung jawab bersama—antara pemerintah daerah, Perhutani, dan masyarakat. Diperlukan upaya bersama dan berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutannya,” ujar Yadi Supriadi.

Pertemuan ini diharapkan menjadi awal dari langkah konkret antar-lembaga dalam merancang aksi perlindungan sumber air yang berkelanjutan melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis pemberdayaan masyarakat.(Kom-pht/SMI/Chend)

Editor: EM