SARADAN, PERHUTANI (05/12/2022) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Madiun menggelar pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang dilaksanakan di Aula Kantor Perhutani KPH Saradan, Madiun, Senin (05/12).

Pelatihan tersebut diikuti oleh 35 peserta yang terdiri dari perwakilan Polhutan, mandor tebang, mandor lingkungan dan mandor tanam lingkup KPH Saradan yang dalam pekerjaannya selalu beresiko dengan kecelakaan kerja.

Hadir pada kegiatan tersebut Administratur KPH Saradan Rumhayati, Kepala Seksi (Kasi) Keuangan, SDM & Umum Ekwanto, Kasi Pengelolaan SDH Deni, Kepala Sub Seksi Lingkungan dan K3 Ana Perwitarini, Tim Penyuluh P3K dari PMI Kota Madiun Julius dan Bayu Nur Khodderi.

Administratur Perhutani Saradan Rumhayati mengatakan, ”Sebagai ujung tombak dilapangan, para mandor harus diberikan bekal pengetahuan tentang P3K untuk itu hari ini kita menggandeng Tim Penyuluh dari PMI Kota Madiun untuk memberikan materi tentang P3K, katanya.

“Harapannya agar para Mandor mampu memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja yang sifatnya emergensi, serta diharapkan mereka bisa mengambil langkah-langkah apa yang harus dilakukan saat terjadi insiden kerja di hutan yang jauh dari Puskesmas atau Rumah Sakit,” kata Rumhayati menjelaskan.

Terpisah, Tenaga Penyuluh PMI Kota Madiun Bayu Nur Khodderi mengatakan, ”Tujuan dilakukan pertolongan pertama pada kecelakaan adalah, untuk menyelamatkan korban kecelakaan dari kematian. Dalam hal ini kita harus memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban, serta mengambil langkah pertolongan pertama dengan melaksanakan resultasi jantung dan paru-paru jika perlu. Kemudian mencari dan mengatasi pendarahan untuk mencegah kondisi yang semakin buruk,” ujar Bayu memaparkan.

”Untuk menghindari dari kecelakaan kerja, kita harus melaksanakan standart operasional prosedur (SOP) saat melakukan pekerjaan dan memakai alat pelindung diri (APD) untuk menjaga keselamatan antara lain Safety Helmet, sepatu boot, sarung tangan, kaca mata (Glasses), ear plug, mask, gloves, full body harness dan lani-lain,” tambah Bayu.

Salah satu mandor tanam Richardo Ana Susana memberikan tanggapan,” Pelatihan ini sangat bagus dan berguna bagi kami untuk penanganan bila terjadi kecelakaan ditempat kerja, untuk itu saya ucapkan terima kepada Perhutani yang memfasilitasi pelaksanaan pelatihan P3K ini,” kata Richardo Ana Susana.

Pada kegiatan pelatihan P3K tersebut juga diberikan materi praktik tentang bagaimana memberikan pertolongan pertama pada korban pingsan, penanganan luka, patah tangan serta cara evakuasi korban kecelakaan dengan peralatan tandu ke Rumah Sakit dengan ambulance. (Kom-PHT/Srd/Swn)

Editor : Uan
Copyright © 2022