PEKALONGAN BARAT, PERHUTANI (09/07/2025) | Perhutani bersama Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah melalui Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) menggelar sampling audit atau risk assessment terhadap objek vital wisata hutan. Kegiatan ini dilaksanakan di wisata Guci Forest, wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat, pada Rabu (09/07), sebagai bagian dari upaya peningkatan standar keamanan wisata hutan, khususnya dalam aspek keselamatan dan pencegahan risiko bencana alam.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan, antara lain perwakilan dari Bagian Binopsnal Ditpamobvit Polda Jawa Tengah, Kepala Departemen Pengelolaan Sumber Daya Hutan dan Produksi Divisi Regional Jawa Tengah, Administratur KPH Pekalongan Barat, Kepala Seksi Utama Wisata Perhutani Jawa Tengah, Kepala Sub Seksi Keamanan, serta mitra pengelola wisata Guci Forest.

Pelaksanaan risk assessment ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan bimbingan teknis sebelumnya, sebagai langkah pembenahan sistem keamanan destinasi wisata berbasis hutan. Tujuannya adalah agar setiap lokasi wisata memiliki standar keselamatan serta prosedur pencegahan risiko untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya korban jiwa saat terjadi bencana.

Kepala Departemen Pengelolaan Sumber Daya Hutan dan Produksi Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, Didiet Widhy Hidayat, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Perhutani dalam menjamin keselamatan pengunjung.

“Pemetaan risiko dan pengamanan terpadu sangat penting untuk mendukung pengelolaan wisata yang berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, kami juga dapat mengukur sejauh mana pemenuhan standar keselamatan di lokasi wisata,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa wisata Guci Forest ditunjuk sebagai lokasi sampling audit di wilayah KPH Pekalongan Barat. “Kegiatan ini diawali dengan pembukaan, sambutan dari Administratur selaku tuan rumah, presentasi pengelolaan wisata oleh pihak pengelola, pemaparan oleh lead auditor dari Polda Jateng, dilanjutkan dengan sesi wawancara dan peninjauan lapangan, serta ditutup dengan scoring,” paparnya.

Administratur KPH Pekalongan Barat, Prasetyo Lukito, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada tim dari Divisi Regional dan Polda Jateng. Ia juga menekankan pentingnya membangun kesadaran pengelola wisata terhadap risiko secara sistematis.

“Harapannya, hasil risk assessment ini mendapatkan skor yang baik. Ke depan, seluruh wisata di wilayah KPH Pekalongan Barat dapat menerapkan standar keselamatan agar pengunjung merasa aman dan nyaman,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Auditor Risk Assessment dari Polda Jawa Tengah, AKBP Indriyanto Dian P, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk melihat dan mengukur pemenuhan standar keselamatan serta pencegahan risiko pada wisata berbasis hutan.

“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan mutu objek wisata serta menarik lebih banyak wisatawan, karena keamanan menjadi prioritas utama. Melalui kegiatan ini, seluruh pengelola wisata di KPH Pekalongan Barat diharapkan mampu menerapkan standar keselamatan secara optimal,” pungkasnya. (Kom-PHT/Pkb/Sgy)

Editor: Tri

Copyright © 2025