GUNDIH, PERHUTANI (20/08/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih melaksanakan Apel Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sebagai langkah antisipasi menghadapi musim kemarau sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan personel sejak dini. Kegiatan ini digelar di petak 41 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Segorogunung, wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Segorogunung, pada Selasa (19/08).
Apel siaga dipimpin langsung oleh Administratur KPH Gundih dan diikuti jajaran manajemen, Kepala BKPH, Kepala RPH, mandor lapangan, Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Grobogan beserta jajaran, personel Polsek Gabus, Polisi Pamong Praja Kecamatan Gabus, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Grobogan bersama tim, serta Ketua dan anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Kencana Rimba Lestari dan Wana Tirta Langgeng.
Administratur Perhutani KPH Gundih, Haris Setiana, menyampaikan bahwa kebakaran hutan merupakan ancaman serius yang perlu diantisipasi bersama, baik oleh pemerintah, Perhutani, maupun masyarakat desa hutan. Menurutnya, fenomena ini bukan lagi sekadar kejadian musiman, melainkan permasalahan yang harus ditangani dengan langkah nyata, terutama melalui upaya pencegahan.
“Jika api dibiarkan membesar, bukan hanya hutan yang habis terbakar, tetapi juga membahayakan kehidupan warga desa hutan. Karena itu, kesadaran bersama untuk mencegah kebakaran sejak dini sangat penting,” tegasnya.
Lebih lanjut, Haris berharap tidak hanya Perhutani, tetapi juga pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait dapat terus mengajak masyarakat berperan aktif menjaga kelestarian hutan. Keterlibatan warga dinilai sangat penting karena mereka berada di garis depan ketika kebakaran terjadi.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok maupun gelas mineral sembarangan karena berpotensi memicu kebakaran. Puntung rokok dapat merembet membakar daun kering, sedangkan gelas mineral dapat memantulkan cahaya matahari dalam waktu lama hingga menimbulkan sumber panas dan api.
Dalam apel tersebut, peserta juga menerima materi simulasi pemadaman kebakaran hutan yang disampaikan oleh Ahmad Rifqi Syamsul Huda dari Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Grobogan. “Simulasi ini bertujuan melatih kesiapsiagaan petugas di lapangan agar mampu bertindak cepat dan tepat saat terjadi kebakaran, sehingga potensi kerugian dapat diminimalisir,” ungkap Ahmad Rifqi.
Sementara itu, Wakapolres Grobogan, Kompol Trisno Nugroho, menegaskan bahwa sinergi antara kepolisian dan Perhutani menjadi strategi penting dalam pencegahan karhutla. “Kami mendukung penuh langkah-langkah preventif yang dilakukan Perhutani. Kolaborasi dan penguatan patroli lapangan secara terpadu menjadi kunci dalam menekan risiko kebakaran hutan,” pungkasnya. (Kom-PHT/Gdh/Dwi)
Editor: Tri
Copyright © 2025