PROBOLINGGO, PERHUTANI (13/07/2020) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo dan PT LANG mengadakan pertemuan membahas rencana kerjasama pengembangan tanaman kayu putih pada lokasi kawasan hutan yang dikelola Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dengan skema Ijin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) yang dilaksanakan di aula Kantor KPH Probolinggo pada Jum’at (11/7).

Administratur KPH Probolinggo Imam Suyuti mengatakan, bahwa rencana pengembangan tanaman kayu putih ini akan diuji coba dalam bentuk demplot seluas 224 hektar di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Boto, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Probolinggo yang meliputi 2 Desa yaitu Desa Boto dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Tunas Harapan dan Desa Sumberkare dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Alas Subur, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Menurutnya pertemuan dengan PT LANG dan Kelompok Tani Hutan (KTH) merupakan bentuk kerjasama tripartit dengan pola bagi hasil yaitu sharing 20% untuk Perhutani, 80% untuk petani. “Perhutani hanya membantu dalam pendampingan juknis lahan dan penanamannya, PT LANG yang membiayai operasional, sedangkan Kelompok Tani Hutan (KTH) yang melaksanakan dilapangan mulai dari penanaman, pemeliharaan sampai ke pemanenannya,” kata Imam.

“Sambil menunggu Surat Kuasa Khusus (SKK) untuk perjanjian kerja sama (PKS) masa 10 tahun. Namun untuk sementara waktu PKS yang berjalan berlaku 2 tahun dulu,” tambah Imam Suyuti.    .

Sementara Direktur PT LANG Mr. Max mengatakan bahwa perusahaannya tidak andil dalam sharing akan tetapi membeli hasil panen sebesar Rp 1000 per kilo gram dari kelompok tani. “Namun  PT LANG akan membiayai bibit Rp 500 per plances dan memberikan pinjaman lunak Rp 30 juta per hektarnya untuk opersional biaya angkut dan biaya tanam,” katanya.

“Untuk kontrak kami menginginkan 10 tahun, sambil menunggu SKK turun dari Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, sehingga untuk sementara waktu kontrak dilaksanakan 2 tahun dan akan diperpanjang apabila habis masa berlakunya,” ujar Max.

Di lain pihak Kelompok Tani Hutan merasa antusias sekali dengan pengembangan tanaman kayu putih ini. Heru Sabar Miarso selaku Ketua KTH Tunas Harapan Desa Boto mengharapkan agar demplot tersebut segera dimulai pelaksanaannya mengingat hujan sudah mulai turun.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Asan Efendi selaku Ketua KTH Alas Subur yang sekaligus Kepala Desa Sumberkare. “Dengan adanya pengembangan tanaman kayu putih ini, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan anggota kelompok tani serta perekonomian desa sekitar,” ujarnya.  (Kom-PHT/Pbo/HH)

Editor : Ywn

Copyright©2020