NGAWI, PERHUTANI (16/2/2021) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi bersama Tim Pendamping Masyarakat (TPM) dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PALAPA mengadakan pelatihan pembuatan pakan ternak dari limbah jagung berupa tongkol dan kulit yang difermentasi kepada anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Cipto Wono Lestari Desa Gandong Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Selasa (16/2).
Pelatihan pembuatan pakan ternak tersebut dilakukan karena banyaknya limbah jagung yang terbuang sia-sia dan tidak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. “Jika tidak dikelola dengan baik limbah tersebut dikhawatirkan akan mengganggu tanaman muda yang baru saja ditanam, dan hal ini untuk mencegah pembersihan lahan tanaman dengan cara dibakar,” ujar Agus Suhendar selaku Asisten Perhutani Kedawak Selatan.
Mewakili Administratur KPH Ngawi, Agus Suhendar menambahkan bahwa pemanfaatan limbah jagung ini sangat menguntungkan bagi Perhutani dan masyarakat setempat, karena bisa mencegah terjadi pembakaran pada tanaman muda dan tidak merusak tanaman kehutanan.
Sementara itu Patar selaku Ketua LMDH Cipto Wono Lestari menyampaikan terima kasih kepada Perhutani dan tim pendamping yang telah membagikan ilmu cara memanfaatkan limbah jagung untuk pakan ternaknya.
“Dengan memanfaatkan limbah jagung untuk pakan ternak tentunya jadi lebih hemat. Dan kami tidak perlu khawatir lagi kalau ternak kami akan menjadi kurus atau lumpuh gara-gara kurang makanan,” tuturnya
Kegiatan pelatihan kepada masyarakat tersebut dipandu oleh Tim TPM PALAPA yang diikuti oleh perwakilan pengurus LMDH Cipto Wono Lestari. Dalam kesempatan itu Heri Sujianto dari TPM PALAPA menjelaskan bahwa proses fermentasi memerlukan waktu kurang lebih 21 hari sampai pakan siap dikonsumsi oleh sapi atau kambing. “Saya berharap dari pelatihan ini nantinya yang sudah mengikuti bisa menularkan kepada anggota masyarakat lainnya,” pungkasnya. (Kom-PHT/Ngw/Rth)
Editor : Ywn
Copyright©2021