BANDUNG, PERHUTANI (19/10/2022) | Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten melaksanakan kegiatan Job Training Persiapan dan Pelaksanaan Tanaman Tahun 2022 di Petak 30 d, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Darmawangi, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tomo Selatan, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sumedang, wilayah Administratif Desa Cipeles, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Selasa (18/10).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan serta pengetahuan mengenai tata cara melakukan penanaman dari persiapan tanaman sampai pelaksanaan tanaman, selain dibekali materi juga dilakukan praktek langsung di lokasi petak 30 d dengan rencana luas penanaman 36,24 ha dengan jenis tanaman JPP Stek Pucuk.

Hadir dalam acara tersebut Kepala Divisi Pengelolaan Sumber Daya Hutan (PSDH) kantor pusat Bambang Jurianto didampingi Kepala Departemen PSDH Herta Pari, Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Amas Wijaya, didampingi Plt Kepala Departemen PSDH Dadan Wahju Wardhana, peneliti Madya Perhutani Forest Institut (PeFi) Aris Wibowo dan Pujo sebagai penyampai meteri, serta Segenap Admisnistratur wilayah Divre Janten beserta segenap Kepala Seksi PSDH, Asper dan Perwakilan Mandor.

Dalam sambutanya Kepala Divis (Kadiv) Regional Jawa Barat dan Banten Amas Wijaya menyampaikan bahwa keberhasilan tanaman sangatlah penting demi menjaga kelestarian hutan serta pendapatan perusahaan.

“Keberhasilan kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Hutan khususnya Penanaman sangatlah penting disamping sebagai bentuk pelestarian hutan juga demi menunjang pendapatan perusahaan, oleh karena itu dari persiapan tanaman baik pembersihan lapangan, penyediaan Bibit, hingga pelaksanaan, elemen tersebut harus diperhatikan, sehingga tanaman tumbuh dengan baik dan dapat menghasilkan hasil hutan kayu ataupun non kayu yang berkualitas,” ungkapnya.

Sementara itu Kadiv PSDH Kantor Pusat Bambang Jurianto mengatakan bahwa sesuai dengan keputusan direksi keterkaitanya dengan KHDPK, luas rencana penamanaman di Wilayah Kerja Divisi Regional Jawa Barat dan Banten berkurang.

“Kami sampaikan kebijakan Direksi 2022 kaitanya tentang KHDPK, lokasi yang sudah masuk peta Perhutani berdasarkan SK 264 kita Cut Off kegiatan penenanamannya, sehingga dari rencana kurang lebih 7.500 ha menjadi sekitar 6000 ha di Divre Janten,” Katanya.

Bambang Jurianto menambahkan bahwa ada beberapa faktor keberhasilan penanaman salah satunya Continous Improvement terhadap permasalahan kegiatan Penanaman.

“Saya berharap Perhutani Divre Janten menjadi pioner keberhasilan tanaman, selain gambaran besar mengenai persiapan lapangan, bibit, dll, juga Continous Improvement terhadap permasalahan sosial, kondisi lokasi tanaman yang kurang subur, ataupun terhadap peran tekhnis yang kurang sesuai harus ditingkatkan dengan begitu kegiatan pelaksanaan kegiatan tanaman dapat berhasil, tambahnya. (Kom/Divre-Janten/RMP)

 

Editor : AGS
Copyright©2022