KEDU UTARA, PERHUTANI (03/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara melaksanakan kegiatan pembinaan bagi para penyadap getah dan pengelola agroforestry kopi untuk meningkatkan produksi kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Jumo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Candiroto, sekaligus kesejahteraan masyarakat desa hutan. Kegiatan ini berlangsung di rumah Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Redi Mulyo, Desa Giyono, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, pada Senin (01/12).
Kegiatan pembinaan diikuti penyadap getah, petani kopi, anggota LMDH, serta unsur pemerintah desa setempat. Materi difokuskan pada penguatan teknik penyadapan sesuai standar operasional dan pengelolaan agroforestry kopi sebagai sumber pendapatan alternatif masyarakat. Langkah ini juga menjadi evaluasi kondisi produksi getah yang belum optimal tahun ini.
Administratur Perhutani melalui Kepala BKPH Candiroto, Joko Supriyanto, menyampaikan bahwa pembinaan ini merupakan bagian dari upaya perbaikan berkelanjutan agar hasil produksi getah lebih maksimal. Menurutnya, produktivitas dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk teknik penyadapan, kondisi tanaman, dan faktor cuaca.
“Produksi getah tahun ini masih perlu kita tingkatkan bersama. Oleh karena itu, Perhutani mengadakan pembinaan agar para penyadap menerapkan teknik yang benar sesuai standar, sehingga kualitas dan kuantitas getah lebih optimal,” ujar Joko Supriyanto.
Selain fokus pada teknik penyadapan, peserta juga menerima pembekalan terkait pengelolaan agroforestry kopi di bawah tegakan hutan. Kopi dinilai memiliki potensi besar sebagai sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat ketika hasil getah belum maksimal.
Ketua LMDH Redi Mulyo, Sunari, menyampaikan apresiasinya atas perhatian dan pendampingan yang terus diberikan Perhutani kepada masyarakat. “Pembinaan ini membantu kami memahami kembali teknik penyadapan yang tepat. Harapannya, ke depan hasil getah lebih optimal. Selain itu, pengelolaan kopi juga terus kami kembangkan sebagai tambahan penghasilan,” ungkap Sunari.
Kepala Desa Giyono, Nurwanto, menegaskan dukungannya terhadap kegiatan pembinaan Perhutani. “Program ini sangat membantu masyarakat dalam meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi. Dengan pembinaan, warga menjadi lebih terampil dan memiliki peluang menambah pendapatan,” kata Nurwanto.
Melalui pembinaan penyadap getah dan pengelolaan agroforestry kopi di RPH Jumo BKPH Candiroto, Perhutani berharap produksi getah meningkat, seiring dengan penguatan pendapatan masyarakat melalui pengembangan kopi. Sinergi antara Perhutani, LMDH, dan pemerintah desa diharapkan mampu menjaga kelestarian hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)
Editor: Tri
Copyright © 2025