KEDU UTARA, PERHUTANI (01/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara terus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan melalui pengembangan wisata berbasis kemitraan. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui pengelolaan Wisata Alam Perantunan yang berlokasi di Desa Gintungan, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, dengan sistem kemitraan bagi hasil bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wono Sentoso, yang berada di kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Lempuyangan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ambarawa. Senin (01/12).
Wisata Alam Perantunan dikelola dengan mengedepankan prinsip kolaborasi antara Perhutani dan masyarakat sekitar hutan. Melalui sistem tersebut, Perhutani memberikan ruang seluas-luasnya bagi warga desa untuk terlibat langsung dalam pengelolaan wisata, sekaligus membuka peluang usaha baru yang berdampak pada pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Administratur Perhutani KPH Kedu Utara, Andrie Syailendra, menyampaikan bahwa pengembangan wisata hutan tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pengelolaan Wisata Alam Perantunan lebih diarahkan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar hutan. Perhutani mengutamakan kesejahteraan warga melalui pemberdayaan UMKM dan penciptaan lapangan kerja.
Ia menambahkan bahwa keberadaan wisata memberikan efek domino yang signifikan terhadap aktivitas ekonomi di desa. Mulai dari usaha kios makanan dan minuman, penjualan cendera mata, hingga jasa parkir dan kebersihan, seluruhnya melibatkan masyarakat setempat.
Dengan adanya wisata ini, roda perekonomian desa semakin bergerak. Warga tidak lagi hanya bergantung pada sektor pertanian, tetapi juga memiliki sumber pendapatan tambahan dari sektor pariwisata.
Ketua LMDH Wono Sentoso Desa Gintungan, Parli, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan Perhutani kepada masyarakat dalam pengelolaan wisata tersebut. Menurutnya, kemitraan yang terjalin selama ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif yang signifikan.
Masyarakat merasakan langsung manfaat dari keberadaan Wisata Alam Perantunan. Banyak warga yang kini memiliki usaha kios di area wisata, sehingga peluang kerja semakin terbuka dan pendapatan masyarakat meningkat.
Ia juga menjelaskan bahwa sistem bagi hasil yang diterapkan dinilai adil dan transparan. Pihaknya berharap kemitraan tersebut terus berlanjut dan berkembang, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Dengan potensi alam yang masih asri serta dukungan penuh dari Perhutani dan masyarakat, Wisata Alam Perantunan diharapkan menjadi salah satu destinasi unggulan di Kecamatan Bandungan. Ke depan, pengembangan fasilitas, peningkatan promosi, serta penguatan kapasitas UMKM akan terus dilakukan agar wisata hutan ini mampu memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar hutan. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)
Editor: Tri
Copyright © 2025