KEDU UTARA, PERHUTANI (20/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Kedu Utara mendukung dan menghadiri kegiatan Apel Kesiapsiagaan serta Peningkatan Capacity Building Relawan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran se-Kabupaten Wonosobo yang dilaksanakan di Desa Gambaran, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, Jumat (19/12).

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kesiapan dan sinergi lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Kabupaten Wonosobo.

Kegiatan tersebut diikuti sekitar 200 peserta yang terdiri atas relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonosobo, perangkat daerah terkait, unsur TNI dan Polri, serta komunitas relawan dari tingkat desa dan kecamatan. Apel kesiapsiagaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan sumber daya manusia, memperkuat koordinasi, serta menyamakan persepsi dalam penanggulangan bencana dan kebakaran, khususnya di wilayah rawan bencana.

Administratur Perhutani KPH Kedu Utara, Andrie Syailendra, menyampaikan bahwa Perhutani mendukung penuh kegiatan apel kesiapsiagaan dan peningkatan kapasitas relawan sebagai bagian dari upaya bersama dalam menjaga keselamatan masyarakat dan kelestarian kawasan hutan.

“Wilayah hutan dan desa sekitar hutan memiliki kerentanan terhadap bencana hidrometeorologi maupun kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu, kesiapsiagaan relawan menjadi faktor penting dalam upaya mitigasi dan penanganan bencana,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Perhutani secara konsisten menjalin sinergi dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, BPBD, serta komunitas relawan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam menciptakan sistem penanggulangan bencana yang tangguh dan berkelanjutan.

Bupati Wonosobo, Afif, dalam sambutannya menegaskan bahwa relawan memiliki peran strategis sebagai garda terdepan penanggulangan bencana di tingkat tapak. Kehadiran relawan di lapangan dinilai sangat menentukan keberhasilan penanganan awal saat terjadi bencana, sebelum bantuan yang lebih besar datang.

“Relawan adalah ujung tombak dalam penanggulangan bencana. Kecepatan, ketepatan, dan koordinasi di tingkat lapangan sangat menentukan keselamatan masyarakat,” tegas Bupati Wonosobo, Afif.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, peserta mengikuti simulasi penanganan bencana hidrometeorologi yang meliputi pelaksanaan kaji cepat, koordinasi penanganan darurat, hingga praktik lapangan. Simulasi ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan teknis relawan dalam menghadapi potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang kerap terjadi di wilayah Wonosobo.

Melalui kegiatan apel kesiapsiagaan dan peningkatan kapasitas ini, diharapkan para relawan semakin siap menghadapi berbagai potensi bencana di wilayah Kabupaten Wonosobo. Perhutani berharap sinergi yang telah terbangun dapat terus diperkuat demi mewujudkan keselamatan masyarakat, kelestarian hutan, serta ketangguhan wilayah dalam menghadapi risiko bencana di masa mendatang. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)

Editor: Tri
Copyright © 2025