KEDU UTARA, PERHUTANI (26/09/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara menghadiri sekaligus mendukung kegiatan peringatan Hari Tani Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh PT Geo Dipa Energi bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sisinga, Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Kegiatan yang berlangsung di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Dieng, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonosobo ini mengusung tema “Sinergi Konservasi dan Rehabilitasi Melalui Agroforestri untuk Kelestarian Hutan”. Acara juga dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Wonosobo pada Rabu (24/09).

Rangkaian kegiatan diisi dengan penanaman pohon berupa kopi arabika dan macadamia sebanyak 1.020 plances di areal hutan Desa Sikunang. Penanaman tersebut menjadi simbol kebersamaan dalam mendukung konservasi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan agroforestri.

Administratur KPH Kedu Utara melalui Kepala BKPH Wonosobo, Yossy Elfirani, menyampaikan bahwa partisipasi Perhutani dalam kegiatan ini merupakan bentuk komitmen nyata perusahaan dalam mendukung program konservasi.

“Perhutani senantiasa hadir untuk berkolaborasi bersama masyarakat, pemerintah daerah, maupun mitra kerja lainnya dalam menjaga kelestarian hutan. Penanaman kopi arabika dan macadamia ini tidak hanya bermanfaat bagi ekosistem, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua LMDH Sisinga, Giyanto, mengapresiasi dukungan Perhutani dan PT Geo Dipa Energi dalam kegiatan tersebut. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan hutan bisa berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Melalui sistem agroforestri, masyarakat tidak hanya menjaga hutan tetap lestari, tetapi juga memperoleh hasil dari komoditas yang ditanam,” ungkapnya.

Perhutani menegaskan bahwa kehadirannya dalam peringatan Hari Tani Nasional ini merupakan wujud sinergi lintas sektor dalam menjaga keseimbangan antara konservasi alam dan pemberdayaan masyarakat. Melalui kolaborasi dengan LMDH dan berbagai pihak, diharapkan keberlanjutan hutan di wilayah Wonosobo dapat terus terjaga sekaligus memperkuat kontribusi terhadap ketahanan pangan dan perekonomian lokal.

Kehadiran Forkopimda semakin memperkuat komitmen bersama dalam menjaga sumber daya alam. Dengan adanya dukungan lintas sektor, potensi hutan Wonosobo diharapkan dapat dikelola secara berkelanjutan. Selain itu, pengembangan komoditas kopi arabika dan macadamia bisa menjadi ikon baru ekonomi lokal.

Sinergi ini diharapkan menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam mengelola kawasan hutan berbasis masyarakat. Pada akhirnya, peringatan Hari Tani Nasional bukan hanya sekadar seremonial, melainkan momentum untuk terus memperkuat peran petani sebagai garda terdepan ketahanan pangan dan penjaga kelestarian hutan. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)

Editor: Tri

Copyright © 2025