MAGELANG, PERHUTANI (03/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara menunjukkan komitmennya dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan mendukung dan menghadiri kegiatan pembinaan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang diselenggarakan oleh Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Kegiatan ini berlangsung di Sekretariat Kelompok Tani Hutan (KTH) Margo Mulyo, Dusun Kudusan, Desa Tirto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Rabu (03/12).

Kegiatan pembinaan MPA dihadiri oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) Grabag, perangkat desa, perwakilan kelompok tani hutan, serta masyarakat sekitar kawasan hutan. Kehadiran berbagai pihak ini menjadi wujud sinergi lintas sektor untuk memperkuat upaya pencegahan dini terhadap potensi kebakaran hutan, khususnya menjelang musim kemarau.

Administratur Perhutani KPH Kedu Utara melalui Wakil Administratur, Cecep Gusdiana, menyampaikan bahwa peran Masyarakat Peduli Api sangat strategis sebagai garda terdepan dalam deteksi dini dan penanggulangan awal kebakaran hutan di tingkat tapak. Menurutnya, keterlibatan aktif masyarakat merupakan kunci keberhasilan pengendalian karhutla.

“Perhutani sangat mendukung kegiatan pembinaan MPA ini. Masyarakat yang berada di sekitar hutan adalah pihak yang paling dekat dengan kawasan, sehingga peran mereka penting dalam pengawasan, pencegahan, serta penanganan awal bila terjadi kebakaran,” ujar Cecep Gusdiana.

Ia menambahkan, melalui pembinaan ini diharapkan anggota MPA semakin memahami tugas dan fungsinya, termasuk prosedur penanggulangan kebakaran, teknik pemadaman sederhana, serta pentingnya menjaga ekosistem hutan dari ancaman api. Perhutani juga akan terus mendorong sinergi dengan berbagai pihak agar upaya pencegahan karhutla berjalan berkelanjutan.

Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, Bambang Setyo Antoko, menjelaskan bahwa kegiatan pembinaan MPA merupakan bagian dari program nasional pengendalian karhutla dengan pendekatan partisipatif. Pembekalan diberikan agar masyarakat memiliki kapasitas memadai dalam menghadapi potensi kebakaran di wilayah masing-masing.

“MPA dibentuk dan dibina agar masyarakat memiliki kemampuan dasar dalam pencegahan dan penanganan kebakaran. Kami berharap setelah pembinaan ini, koordinasi antara MPA, pemerintah desa, Perhutani, dan aparat kewilayahan semakin solid,” ungkap Bambang Setyo Antoko.

Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan materi terkait penyebab kebakaran hutan dan lahan, upaya mitigasi, teknik pemadaman awal, serta simulasi penanganan kebakaran sederhana.

Dengan adanya pembinaan MPA ini, Perhutani bersama Balai Pengendalian Kebakaran Hutan dan Forkompimcam Grabag berharap kesadaran serta kesiapsiagaan masyarakat terhadap bahaya kebakaran hutan meningkat. Sinergi yang terbangun diharapkan mampu menekan angka kejadian karhutla sekaligus menjaga kelestarian hutan di wilayah Kabupaten Magelang. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)

Editor: Tri
Copyright © 2025