PEKALONGAN TIMUR, PERHUTANI (09/05/2025) | Dalam upaya mendorong kemandirian desa melalui integrasi sektor pertanian, pendidikan, dan pariwisata, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang bekerja sama dengan berbagai pihak menggelar kegiatan Pengembangan Agroeduwisata di Desa Tenogo, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Kamis (08/05).

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh lintas sektor, antara lain Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, Direktur Hilirisasi Hasil Tanaman Pangan PJ Provinsi Jawa Tengah, Kepala BSIP Jawa Tengah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Camat Paninggaran, Kapolsek dan Danramil Paninggaran, Kepala Desa Tenogo, perwakilan kelompok tani dan pelaku wisata desa, serta sejumlah mitra swasta dan pengelola wisata.

Acara yang dipusatkan di kawasan Agroeduwisata X-Paingan Jeep Adventure ini diisi dengan berbagai kegiatan utama, seperti penanaman bersama alpukat dan padi lahan kering, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pengembangan agroeduwisata, serta penyerahan bantuan secara simbolis untuk mendukung keberlanjutan kawasan tersebut.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemandirian desa dalam bidang pertanian, perkebunan, serta pengembangan potensi wisata lokal berbasis kawasan. Desa Tenogo dinilai memiliki potensi besar sebagai sentra agroeduwisata yang mampu menarik wisatawan sekaligus menjadi laboratorium hidup bagi pendidikan pertanian.

Wakil Administratur KPH Pekalongan Timur, Ari Kurniawan, menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Ia melihat bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis yang sejalan dengan upaya pelestarian hutan sekaligus pemberdayaan masyarakat desa.

“Perhutani mendukung penuh pengembangan wisata edukatif dan petualangan seperti Jeep Offroad yang dirancang bersama LMDH Sido Mulyo. Ini merupakan sinergi yang baik antara pelestarian alam, pertanian, dan pariwisata,” ujarnya.

KPH Pekalongan Timur juga secara aktif mendukung pengembangan komoditas pertanian, termasuk penyediaan bibit alpukat dan padi untuk ditanam di lahan kering desa. Selain meningkatkan nilai ekonomi desa, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya pertanian berkelanjutan.

Ketua Pelaksana kegiatan Pengembangan Agroeduwisata menjelaskan bahwa salah satu agenda utama dalam kegiatan ini adalah penandatanganan 13 nota kesepahaman antara pengelola agroeduwisata dengan berbagai pihak, termasuk hotel, balai pelatihan, dan biro wisata.

“Penandatanganan ini menandai dimulainya kerja sama strategis untuk mendukung keberlanjutan kawasan sebagai destinasi edukatif dan wisata unggulan di Jawa Tengah,” imbuhnya.

Dengan komitmen kuat dari pemerintah, masyarakat desa, serta Perhutani KPH Pekalongan Timur, kegiatan ini menjadi simbol penting dari kolaborasi antarsektor dalam mewujudkan pembangunan desa yang holistik dan berkelanjutan. (Kom-PHT/Pkt/Aln)

Editor: Tri

Copyright © 2025